Jakarta, VIVA – Menteri Investasi dan Hilirisasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan P Roeslani menyatakan, minat investasi Korea Selatan masih meningkat di Indonesia. Meskipun LG batal berinvestasi dalam proyek rantai pasok baterai kendaraan listrik (EV) senilai 11 triliun won atau setara Rp130 triliun.
Adapun pada kuartal I-2025, realisasi investasi dari Korea Selatan mencapai US$ 683,29 juta. Negara ini pun masuk ke dalam 7 negara paling banyak berinvestasi di Indonesia.
"Pertumbuhan untuk Korea Selatan bisa saya sampaikan bahwa ini tetap meningkat, sangat-sangat baik. Ya memang kemarin sempat ada berita mengenai LG salah satu investasinya di Indonesia itu mereka tidak lanjutkan tetapi saya pernah sudah sampaikan bahwa tidak semua program yang tidak lanjutkan itu mereka berhenti," ujar Rosan dalam konferensi pers Selasa, 29 April 2025.
President of LG Electronics Indonesia, Ha Sang-chul.
Photo :
- Dok. LG Electronics
Rosan menjelaskan, meski LG batal berinvestasi di Tanah Air, tidak semua program diberhentikan. Dia menyebut dari empat proyek masih ada satu yang berjalan, dan dalam waktu dekat dia akan mengunjungi lokasi investasi LG tersebut.
"Sebenarnya dari 4 ada satu yang sudah berjalan, dan kebetulan saya besok pagi akan datang ke salah satu tempat yang sudah mereka lakukan investasinya," jelasnya.
Kia dan LG kembangkan mobil listrik dengan Platform Beyond Vehicle
Rosan menyebut, LG juga akan meningkatkan investasinya di Indonesia menjadi US$1,7 miliar, dari yang sudah teralisasi sebesar US$1,1 miliar.
"Mereka akan expand lagi nilainya kurang lebih US$1,7 miliar yang sudah terrealisasi US$1,1 miliar, yang waktu kemarin diumumkan tidak jadi. Sebenarnya itu tidak semuanya tidak jadi tapi ada satu bagian yang jadi, EV mengenai baterai dan ekspansinya akan dilakukan segera. Oleh sebab itu saya akan datang besok ke lokasi pabrik yang direncanakan akan dibangun," imbuhnya.
Halaman Selanjutnya
Rosan menyebut, LG juga akan meningkatkan investasinya di Indonesia menjadi US$1,7 miliar, dari yang sudah teralisasi sebesar US$1,1 miliar.