Kapolda Metro Temui Pendemo Ojek Online, Fasilitasi Pertemuan dengan Wamenkopolkam

7 hours ago 3

Selasa, 20 Mei 2025 - 16:51 WIB

Jakarta, VIVA – Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Karyoto menemui sejumlah perwakilan massa dari komunitas ojek online yang tengah melakukan aksi unjuk rasa di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Dia mengatakan bahwa maksud dari pertemuan dengan sejumlah perwakilan massa pendemo itu yakni memfasilitasi keinginan massa yang ingin bertemu dengan pihak yang berwenang.

“Saya kan sebagai aparat keamanan, memfasilitasi mereka yang berunjuk rasa, yang punya tuntutan untuk ditampung, Pak Wamenkopolkam siap menampung dan Dirjen Hubungan Darat,” ujar Karyoto kepada wartawan, Selasa, 20 Mei 2025.

Karyoto mengatakan bahwa regulasi yang dituntut oleh massa pendemo tidak bisa diselesaikan ataupun ditandatangani di jalanan.

“Semuanya kan ada, Komisi V pun berkehendak ingin memanggil mereka, apa masalahnya, mungkin akan dibantu fasilitasi, pemerintah sebagai, DPR wakilnya rakyat ingin membantu masyarakat selesaikan masalah, selama ini ada gap, gap nya itu belum ketemu, ya baguslah Pak Wamenkopolkam fasilitasi,” kata Karyoto.

Seusai bertemu dengan Kapolda Metro Jaya, sejumlah perwakilan pendemo kemudian bersedia melakukan pertemuan dengan Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Wamenkopolkam) Lodewijk Freidrich Paulus di Kantor Kementerian Polkam.

Hingga 16.30 WIB, pertemuan para perwakilan massa aksi demo masih berlangsung di Kantor Kementerian Polkam.

Sebelumnya diberitakan, Pengemudi ojek online atau ojol kendaraan roda dua dan empat, akan mogok massal dan melakukan aksi unjuk rasa pada Selasa besok, 20 Mei 2025. Rencananya, sebanyak 25.000 massa ojol dari Pulau Jawa, Sumatera dan Jabodetabek, akan turun dalam aksi tersebut.

Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, mengatakan aksi ini dilakukan sebagai upaya memperjuangkan hak dan keadilan para pengemudi ojol.

“Kami ojol R2 dan R4 sedang memperjuangkan hak dan keadilan atas tidak ada ketegasan dari pihak regulator dalam hal ini Pemerintah RI yang mendiamkan terjadinya pelanggaran regulasi secara berlarut-larut sejak tahun 2022 hingga saat ini maka Selasa 20 Mei 2025 adalah puncak kekecewaan rekan-rekan pengemudi online,” kata Raden Igun dalam keterangannya, Senin, 19 Mei 2025.

Dalam aksi tersebut, pengemudi ojol juga akan menolak pesanan dan mematikan aplikasi. Dia meminta masyarakat tak melakukan pemesanan mulai pukul 00.00 sampai 23.59 WIB. Adapun kata dia, terdapat lima titik aksi unjuk rasa puluhan ribu pengemudi ojol. Yakni di Kementerian Perhubungan, Istana Merdeka, DPR RI, kantor-kantor aplikasi, dan semua lokasi yang berhubungan dengan perusahaan aplikasi.

“Aksi akan dilakukan mulai jam 13.00 WIB hingga tuntutan GARDA diterima oleh pemerintah, DPR RI dan aplikator menyatakan setuju patuhi regulasi Pemerintah RI,” tutur dia.

Raden Igun menuturkan, ada lima tuntutan yang akan disampaikan dalam aksi unjuk rasa besok, yakni:

1. Presiden RI dan Menteri Perhubungan berikan sanksi tegas kepada perusahaan aplikasi pelanggar regulasi Pemerintah RI / Permenhub PM No.12 tahun 2019, Kepmenhub KP No.1001 tahun 2022.

2. DPR RI Komisi V agar menggelar RDP gabungan Kemenhub, Asosiasi, Aplikator.

3. Potongan Aplikasi 10 persen

4. Revisi Tarif Penumpang (hapus aceng, slot, hemat, prioritas dll).

5. Tetapkan Tarif Layanan Makanan dan Kiriman Barang, libatkan Asosiasi, Regulator, Aplikator dan YLKI.

Halaman Selanjutnya

Sebelumnya diberitakan, Pengemudi ojek online atau ojol kendaraan roda dua dan empat, akan mogok massal dan melakukan aksi unjuk rasa pada Selasa besok, 20 Mei 2025. Rencananya, sebanyak 25.000 massa ojol dari Pulau Jawa, Sumatera dan Jabodetabek, akan turun dalam aksi tersebut.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |