Kementan Pastikan Vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku Terus Dikebut Demi Kesehatan Hewan Ternak!

15 hours ago 4

Rabu, 7 Mei 2025 - 22:20 WIB

Jakarta, VIVA –  Menanggapi lonjakan kasus Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK yang terjadi di akhir Desember 2024 hingga Januari 2025, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan menerbitkan Surat Edaran pada 3 Januari 2025 untuk memperketat langkah kewaspadaan . Sementara Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) juga mendorong koperasi untuk melakukan vaksinasi mandiri sebagai bentuk pencegahan. Dampaknya, terjadi penurunan kasus PMK di berbagai wilayah. Meski demikian, Kementerian Pertanian terus menggenjot vaksinasi PMK sebagai langkah strategis penanganan dan pengendalian penyakit ini.  

Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan akan terus menggenjot vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) untuk penanganan dan penanggulangan penyakit. 

Selaras dengan langkah strategis Kementerian Pertanian terkait pengendalian Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) di Indonesia, PT Frisian Flag Indonesia (FFI) menyalurkan donasi 13.600 dosis vaksin PMK kepada peternak sapi perah di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur yang tergabung dalam Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI). Inisiatif ini menjadi wujud komitmen FFI dalam mendukung keberlanjutan industri peternakan sapi perah di Indonesia dan bertujuan untuk membantu menjaga kesehatan sapi ternak, mencegah meluasnya penyebaran penyakit PMK, serta menjaga keberlangsungan produksi susu segar di tingkat nasional.

Penyerahan Vaksin Penyakit Mulut dan Kuku

Photo :

  • Frisian Flag Indonesia

Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro, menyampaikan “Sebagai bagian dari komitmen kami dalam mewujudkan visi Nourishing Indonesia to Progress, Frisian Flag Indonesia terus memperkuat kolaborasi dengan mitra koperasi guna membangun industri susu nasional yang berkelanjutan. Donasi 13.600 vaksin PMK ini merupakan langkah mitigasi yang kami upayakan, guna menjaga kesehatan ternak, memperkuat usaha peternak sapi perah lokal, sekaligus meningkatkan kesejahteraan mereka sebagai bagian penting dalam rantai pasok penyedia susu segar di Indonesia," ujar Andrew.

Apresiasi terhadap inisiatif FFI ini disampaikan H. M. Niam Shofi  Ketua Koperasi SAE Pujon sebagai salah satu penerima manfaat. "Di tengah ancaman PMK, vaksinasi menjadi kebutuhan mendesak. Dukungan dari FFI sangat berarti, karena tidak hanya dapat melindungi ternak, tapi juga menjaga keberlangsungan usaha kami. Kami berharap kolaborasi seperti ini terus berlanjut sebagai upaya bersama memperkuat ketahanan peternakan lokal.” 

Adapun vaksin yang digunakan adalah Bioaftogen, vaksin PMK yang telah memenuhi standar mutu ketat dari World Health Organization (WHO) dan mendapat pre-qualification approval dari EuFMD, komisi di bawah Food and Agriculture Organization (FAO).  Bioaftogen dikenal memiliki tingkat imunogenitas tinggi, aman digunakan, serta mampu memberikan perlindungan optimal terhadap penyebaran virus PMK di peternakan sapi perah.

FFI secara aktif mendukung penanggulangan dan pencegahan PMK di Indonesia, termasuk melalui bantuan medis bagi peternak sapi perah lewat AIPS (Association of Dairy Processing Industries) serta pelatihan yang diberikan pakar peternakan dari Belanda pada 2022 lalu. “Donasi vaksinasi yang kami salurkan kali ini, diharapkan dapat memperkuat kesiapan peternak dalam menghadapi ancaman penyakit hewan yang menular, serta lebih lanjut dapat mendorong ketersediaan susu segar berkualitas bagi masyarakat Indonesia,” ujar Head of Dairy Development PT. Frisian Flag Indonesia, Akhmad Sawaldi.

Seorang petugas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan memeriksa seekor ternak sapi menyusul merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).

Belasan Ribu Sapi Terjangkit PMK, Jawa Timur Darurat Penyakit Mulut dan Kuku

Hewan ternak yang belum divaksin dan dalam kondisi tak sehat dilarang dipasarkan. 

img_title

VIVA.co.id

31 Januari 2025

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |