AHA vs BHA: Kenali Perbedaannya Sebelum Pilih Skincare untuk Wajah Lebih Sehat

5 hours ago 2

Kamis, 8 Mei 2025 - 12:20 WIB

Jakarta, VIVA – Saat ini, perawatan kulit atau skincare sudah menjadi bagian penting dalam rutinitas sehari-hari banyak orang. Salah satu langkah perawatan yang sering direkomendasikan oleh para ahli kecantikan adalah eksfoliasi, yaitu proses mengangkat sel kulit mati agar wajah tampak lebih cerah dan sehat. Nah, dua bahan yang paling sering digunakan untuk eksfoliasi adalah AHA (Alpha Hydroxy Acid) dan BHA (Beta Hydroxy Acid).

Meski keduanya terdengar mirip, sebenarnya AHA dan BHA memiliki perbedaan yang cukup besar, baik dari segi cara kerja maupun jenis kulit yang cocok menggunakannya. Memahami perbedaan ini sangat penting agar kamu tidak salah memilih produk dan bisa mendapatkan hasil maksimal dari skincare yang kamu gunakan.

Skincare Perawatan Terbaik

Apa Itu AHA?

AHA atau Alpha Hydroxy Acid adalah kelompok asam yang larut dalam air. AHA biasanya berasal dari bahan alami seperti buah-buahan, susu, atau tebu. Contoh AHA yang paling sering ditemukan dalam produk skincare antara lain glycolic acid, lactic acid, dan mandelic acid.

AHA bekerja di lapisan terluar kulit yaitu dengan melonggarkan ikatan antara sel-sel kulit mati sehingga lebih mudah terangkat. Proses ini membuat kulit tampak lebih halus, cerah, dan merata. Selain itu, AHA juga membantu meningkatkan kelembapan kulit.

Karena sifatnya yang melembapkan, AHA cocok untuk kulit kering, kusam, atau mengalami tanda-tanda penuaan dini seperti garis halus dan flek hitam. Namun, AHA juga membuat kulit lebih sensitif terhadap sinar matahari sehingga penggunaan sunscreen sangat wajib setelah memakai produk yang mengandung AHA.

Apa Itu BHA?

Berbeda dengan AHA, BHA atau Beta Hydroxy Acid adalah asam yang larut dalam minyak. Karena itu, BHA bisa masuk ke dalam pori-pori dan membersihkannya dari minyak berlebih dan kotoran yang menyumbat.

Jenis BHA yang paling umum ditemukan dalam skincare adalah salicylic acid yang juga dikenal ampuh untuk mengatasi jerawat. BHA cocok digunakan oleh pemilik kulit berminyak, rentan berjerawat, atau memiliki pori-pori besar. Selain membersihkan pori-pori, BHA juga memiliki sifat anti-inflamasi dan antibakteri sehingga bisa membantu menenangkan kulit yang meradang.

Karena kemampuannya menembus ke dalam pori-pori, BHA sangat efektif untuk mengatasi komedo, jerawat, dan tekstur kulit yang tidak merata. Namun seperti AHA, penggunaan BHA juga sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan kulit agar tidak menyebabkan iritasi.

Mana yang Lebih Baik?

Pertanyaan ini sering muncul, tapi sebenarnya jawabannya tergantung pada jenis kulit dan masalah yang ingin diatasi. AHA lebih cocok untuk kamu yang ingin mencerahkan dan melembapkan kulit, sementara BHA lebih baik untuk mengontrol minyak dan jerawat.

Menariknya, kini juga banyak produk skincare yang menggabungkan AHA dan BHA dalam satu formula. Meski terlihat praktis, pemula disarankan untuk mencoba satu jenis asam terlebih dahulu agar kulit bisa beradaptasi dan meminimalkan risiko iritasi.

Halaman Selanjutnya

Apa Itu BHA?

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |