KKP Promosikan Produk Tuna Ramah Lingkungan RI di SEG 2025 Barcelona

6 hours ago 2

Sabtu, 24 Mei 2025 - 09:58 WIB

Jakarta, VIVAKementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mempromosikan pengelolaan tuna ramah lingkungan dan berkelanjutan di ajang Seafood Expo Global (SEG) 2025, yang digelar di Barcelona, Spanyol.

Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian KKP, Tornanda Syaifullah menjelaskan, hal itu dilakukan melalui Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 36 Tahun 2023.

Dimana di dalamnya juga mengatur alat penangkapan pole & line dan handline untuk ikan tuna, yang juga mencakup aturan soal area operasional (zona/jalur), ukuran kapal, dan ketentuan teknis spesifik bagi alat tangkap termasuk yang bersifat mekanis. 

"Produk tuna Indonesia yang beredar di pasar mengutamakan keberlanjutan, karena ditangkap dengan alat tangkap yang ramah lingkungan seperti pole & line dan handline" kata Tornanda dikutip dalam keterangannya, Jumat, 23 Mei 2025.

Menurutnya, SEG 2025 menjadi momentum penting untuk memperkuat posisi Indonesia, sebagai produsen tuna yang berkelanjutan. Pada forum diskusi side event SEG bertajuk 'IPNLF’s Vision for the Future Event', Tornanda juga memaparkan inisiatif strategis Indonesia.

Utamanya dalam upaya pembangunan sektor kelautan dan perikanan berbasis 5 program prioritas kebijakan ekonomi biru, untuk memastikan bahwa industri perikanan Indonesia berjalan secara berkelanjutan. Yakni dengan menjunjung tinggi prinsip hak asasi manusia (human rights), tertelusur (traceable), transparan, dan patuh terhadap regulasi (clear and clean).

“Sebagai salah satu negara penangkap tuna utama dunia dengan share 16 persen, Indonesia mendukung perikanan tuna berkelanjutan dan bertanggung jawab, seperti tuna pole and line dan handline, untuk menembus pasar global," ujar Tornanda.

Dia juga mengapresiasi dukungan the International Pole and Line Foundation (IPNLF) terhadap Indonesia di ajang tersebut, dan menekankan pentingnya dialog langsung dengan para buyers atau importir tuna.

Tujuanya yakni untuk membangun komitmen dan memperkuat kerja sama dengan berlandaskan jaminan ekologi, ekonomi, dan tanggung jawab sosial yang berkelanjutan.

"Para pelaku usaha baik buyers maupun eksportir, diharapkan tidak hanya memperhatikan keberlanjutan ekosistem tuna, tetapi juga peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di daerah penghasil perikanan tuna berkelanjutan sebagai dampak dari aktivitas yang dilakukan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya

“Sebagai salah satu negara penangkap tuna utama dunia dengan share 16 persen, Indonesia mendukung perikanan tuna berkelanjutan dan bertanggung jawab, seperti tuna pole and line dan handline, untuk menembus pasar global," ujar Tornanda.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |