Jakarta, VIVA – Pengacara Hotma Sitompul telah meninggal dunia pada Selasa 16 April 2025 pukul 11.15 WIB. Pengacara kondang itu tutup usia setelah dirawat di RSCM Kencana Jakarta, karena kondisi kesehatan yang menurun. Hotma Sitompul meninggal dunia pada usia 75 tahun.
Menurut kesaksian keluarga, Hotma Sitompul punya riwayat penyakit yang cukup lama diidap. Di antaranya adalah sakit jantung dan gagal ginjal yang membuatnya kerap masuk rumah sakit. Scroll untuk informasi selengkapnya!
Kronologi meninggalnya Hotma Sitompul diungkapkan oleh sang anak, Ditho. Ternyata, masalah kesehatan Hotma Sitompul sudah muncul sejak Oktober 2024 lalu. Hotma Sitompul sempat dilarikan ke rumah sakit di Malaysia untuk berobat dan dirawat selama beberapa bulan.
"Pak Hotma emang udah ada komplikasi ya. Penyakitnya ada jantung, gagal ginjal. Di Oktober tahun lalu sempat ada penurunan kesadaran, kami bawa ke Penang dan dapat sembuh waktu itu di bulan Januari kita bawa pulang lagi," ungkap Ditho Sitompul, saat ditemui di kawasan Cipete Selatan, Jakarta, Kamis 17 April 2025.
Keluarga Hotma Sitompul
Photo :
- VIVA.co.id/Rizkya Fajarani Bahar
Keluarga sempat merasa lega karena kesehatan Hotma Sitompul membaik setelah pulang dari rumah sakit pada Januari 2025 lalu. Beberapa bulan kemudian, sekitar Selasa minggu kedua April, Hotma Sitompul jatuh sakit lagi. Kondisi Hotma Sitompul saat itu cukup mengkhawatirkan sehingga keluarga langsung melarikannya ke rumah sakit.
Akhirnya setelah dirawat di rumah sakit beberapa hari, Hotma Sitompul tak bisa disembuhkan lagi meski sudah diberi penanganan ekstra, akhirnya sang pengacara meninggal dunia.
"Tiba-tiba di Selasa minggu lalu sempat drop sehingga harus kami bawa ke rumah sakit. Keadaan sempat berangsur normal namun tiba-tiba hari Selasa kemarin harus dimaksimalkan lagi topangannya, sampai akhirnya mengembuskan napas terakhir," jelas Ditho.
Sebelum Hotma Sitompul meninggal, pihak keluarga rupanya tidak merasakan firasat aneh akan kehilangan sosok ayah yang berarti bagi mereka. Namun, Ditho dan keluarga lainnya sudah berupaya menguatkan hati untuk menerima kemungkinan terburuk. Setelah Hotma Sitompul meninggal, keluarga pun jadi lebih mudah mengikhlaskan kepergiannya.
"Kalau firasat nggak ada sih tapi kami sudah mempersiapkan hati karena memang dari awal kan kita udah berjuang, dari tahun lalu sebenarnya. Jadi kami pun bersyukur mendapatkan kesempatan kedua waktu itu di Januari sampai April. Menurut kami waktu itu memang singkat tapi bagi kami sekeluarga itu adalah momen-momen terbesar dalam hidup kami," kata Ditho Sitompul.
Halaman Selanjutnya
"Tiba-tiba di Selasa minggu lalu sempat drop sehingga harus kami bawa ke rumah sakit. Keadaan sempat berangsur normal namun tiba-tiba hari Selasa kemarin harus dimaksimalkan lagi topangannya, sampai akhirnya mengembuskan napas terakhir," jelas Ditho.