Jakarta, VIVA – Menjelang libur panjang Hari Raya Waisak yang diprediksi akan meningkatkan mobilitas masyarakat, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyatakan kesiapannya dalam mengelola layanan penyeberangan nasional. Hal ini mengingat tingginya arus pergerakan kendaraan dan penumpang, khususnya di lintasan padat seperti Merak–Bakauheni dan Ketapang–Gilimanuk.
Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menyampaikan bahwa perusahaan telah mengantisipasi lonjakan pemudik dengan penguatan berbagai aspek operasional. “Kami melakukan penguatan fasilitas terminal, peningkatan kapasitas ruang tunggu, serta peninjauan ulang prosedur keselamatan agar setiap aspek operasional memprioritaskan kenyamanan dan keamanan pengguna jasa," ujarnya seperti dikutip dari siaran pers, Rabu, 7 Mei 2025.
ASDP juga memperkuat koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan, seperti Kepolisian, Dinas Perhubungan, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), serta Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD). "Kami berkomitmen untuk menghadirkan pengalaman menyeberang yang tertib dan menyenangkan, sehingga libur panjang benar-benar menjadi momen istirahat tanpa kekhawatiran,” sambungnya.
Untuk rute Merak–Bakauheni, ASDP menyiapkan hingga 47 kapal dengan kapasitas angkut harian mencapai 25.000 kendaraan. Sementara di Ketapang–Gilimanuk, tersedia 28 kapal yang beroperasi 24 jam dengan kapasitas harian sekitar 13.000 hingga 15.000 kendaraan kecil.
Fasilitas pendukung seperti dermaga, ruang tunggu, dan peralatan operasional telah dipastikan dalam kondisi prima. Selain itu, personel layanan juga disiagakan untuk membantu kelancaran proses keberangkatan dan arus balik.
Terkait tiket, ASDP terus mendorong masyarakat untuk menggunakan sistem pemesanan online melalui platform Ferizy. “Kami ingin perjalanan liburan dimulai dengan rasa tenang dan nyaman. Hindari calo, pastikan data lengkap, dan patuhi jadwal keberangkatan,” tegas Shelvy.
Tiket dapat dibeli maksimal H-1 melalui aplikasi Ferizy, situs web, serta mitra resmi seperti Alfamart dan Indomaret. Hal ini karena penjualan tiket di pelabuhan kini telah ditiadakan.
Sebagai bagian dari digitalisasi layanan, ASDP juga mulai menerapkan sistem tiket online di Pelabuhan Bungus, Padang sejak 5 Mei 2025, dan Pelabuhan Tuapejat, Kepulauan Mentawai per 6 Mei 2025. Langkah ini bertujuan meningkatkan keteraturan serta mencegah praktik percaloan.
Berbagai persiapan mencakup armada, sistem digital, dan kesiapsiagaan SDM ini merupakan sebagai langkah ASDP dalam mendukung kelancaran layanan penyeberangan selama libur panjang Waisak.
Halaman Selanjutnya
Sebagai bagian dari digitalisasi layanan, ASDP juga mulai menerapkan sistem tiket online di Pelabuhan Bungus, Padang sejak 5 Mei 2025, dan Pelabuhan Tuapejat, Kepulauan Mentawai per 6 Mei 2025. Langkah ini bertujuan meningkatkan keteraturan serta mencegah praktik percaloan.