Mendag Usulkan Pungut Ekspor Kelapa Imbas Harga Naik

4 hours ago 2

Selasa, 6 Mei 2025 - 13:57 WIB

Jakarta, VIVA – Menteri Perdagangan (Mendag) RI, Budi Santoso mengusulkan untuk mengenakan pungutan bea keluar ekspor kelapa guna meredam kenaikan harga yang saat ini terjadi di pasaran. Sebab, harga kelapa di pasaran ini naik mencapai Rp 25.000-Rp 30.000 per butir.

"Kami ngusulin ada pungutan ekspor," ujar Budi di Kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta, Selasa, 6 Mei 2025.

Budi mengatakan, dalam hal ini Kementerian Perdagangan sudah menyampaikan usulan pembentukan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) ke Kementerian Keuangan, untuk memungut ekspor tersebut.

"Enggak perlu Permendag, itu PMK. (PMK) sudah kita sampaikan," jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman buka suara terkait melonjaknya harga kelapa di tingkat konsumen. Menurutnya, kenaikan harga kelapa ini memberi kebahagiaan bagi petani.

Amran mengatakan, kenaikan harga ini tidak hanya memberikan keuntungan ekonomi, tetapi juga membawa harapan besar terhadap peningkatan kesejahteraan petani di Indonesia. 

“Alhamdulillah, petani bahagia karena harga kelapa bulat naik. Ini adalah hikmah yang luar biasa termasuk untuk petani kelapa kita karena harga meningkat dan produksi kita juga tinggi, nomor dua dunia ya,” kata Amran dalam keterangannya, Kamis, 17 April 2025.

Amran menuturkan, saat ini pemerintah tengah memfokuskan perhatian pada penguatan komoditas perkebunan strategis seperti kelapa yang memiliki permintaan tinggi di pasar dunia.

Upaya dilakukan melalui program rehabilitasi, replanting, hingga penambahan luas tanam baru. Langkah ini merupakan bagian dari strategi meningkatkan produktivitas, memperkuat daya saing, dan mensejahterakan petani melalui perbaikan sistem budidaya dan regenerasi tanaman kelapa. 

“Sudah diperintahkan Bapak Presiden. Kita harus bergerak cepat. Kita fokus untuk rehab, replanting kemudian kita tanam baru atau lahan baru, kemudian kita lakukan pemeliharaan yang baik, kita tingkatkan produktivitasnya,” jelasnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi kelapa Indonesia pada tahun 2024 mencapai 2,89 juta ton, dengan sebagian besar berasal dari petani rakyat. Kelapa termasuk dalam 10 komoditas strategis perkebunan yang saat ini menjadi fokus utama pembangunan sektor perkebunan Kementan.

Halaman Selanjutnya

“Alhamdulillah, petani bahagia karena harga kelapa bulat naik. Ini adalah hikmah yang luar biasa termasuk untuk petani kelapa kita karena harga meningkat dan produksi kita juga tinggi, nomor dua dunia ya,” kata Amran dalam keterangannya, Kamis, 17 April 2025.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |