Jakarta, VIVA – Di setiap penerbangan, tak jarang kita mendengar instruksi yang selalu sama: "Mohon aktifkan mode pesawat pada ponsel Anda." Meskipun terdengar sepele dan seperti formalitas belaka, aturan ini ternyata menyimpan sejumlah alasan yang tak bisa dianggap remeh. Beberapa ahli menyebutkan bahwa tidak banyak yang akan terjadi jika aturan ini dilanggar, namun sebagian lainnya tetap menyarankan untuk mematuhinya demi keamanan dan kenyamanan bersama.
Apa Sebenarnya Fungsi Mode Pesawat?
Mode airplane
Photo :
- www.pixabay.com/Skitterphoto
Mode pesawat (airplane mode) adalah fitur pada ponsel yang secara otomatis memutus semua koneksi nirkabel—termasuk sinyal seluler, WiFi, dan Bluetooth. Ini berarti ponsel Anda tidak akan bisa mengirim atau menerima panggilan, SMS, atau data selama mode ini diaktifkan.
Meskipun tidak membuat pesawat jatuh seperti di film-film, sinyal dari ponsel yang tidak disetel ke mode pesawat bisa menyebabkan gangguan komunikasi yang cukup mengganggu, terutama pada fase penting seperti lepas landas dan mendarat.
Gangguan yang Bisa Terjadi Jika Mode Pesawat Tidak Diaktifkan
Seorang pilot sekaligus veteran Angkatan Darat AS dengan nama akun PerchPoint menjelaskan dalam video TikTok viralnya pada Desember 2024 bahwa ponsel memang tidak membuat sistem pesawat rusak. Namun, jika ada beberapa penumpang—misalnya tiga hingga empat orang—yang tetap membiarkan ponselnya aktif untuk mencari sinyal jaringan saat di udara, ini bisa mengganggu komunikasi pilot dengan menara pengawas.
Jenis gangguannya pun bukan suara bising besar, melainkan bunyi dengungan halus yang cukup mengganggu, mirip seperti suara nyamuk yang masuk ke dalam headset pilot. Gangguan ini mungkin tidak membahayakan secara langsung, tetapi pada momen-momen krusial seperti saat mendarat atau lepas landas, setiap detik komunikasi yang tidak jelas bisa berdampak besar.
Regulasi: Apa Kata Pihak Berwenang?
Ilustrasi penumpang di kabin pesawat.
Photo :
- Pixabay/ juno1412
Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) hingga kini masih mewajibkan semua perangkat elektronik pribadi dalam pesawat hanya boleh digunakan jika tidak mengganggu sistem penerbangan. Aturan ini berakar dari larangan tahun 1991 oleh Komisi Komunikasi Federal (FCC) yang khawatir sinyal dari ponsel bisa mengganggu instrumen penting di pesawat.
Namun pada 2013, FCC mulai melonggarkan pendiriannya dan menyatakan bahwa dengan perkembangan teknologi saat ini, penggunaan ponsel di mode pesawat dianggap aman. Bahkan pada tahun yang sama, CNN melaporkan bahwa hanya ada 29 kasus dugaan gangguan dari perangkat elektronik antara tahun 2003 dan 2009.
Bagaimana dengan Negara Lain?
Di Eropa dan Inggris, aturan penggunaan ponsel di pesawat lebih fleksibel. Penumpang di Uni Eropa bahkan diperbolehkan untuk menelepon atau mengirim SMS selama maskapai mengizinkannya. Hal ini dimungkinkan berkat penerapan teknologi 5G dalam kabin pesawat yang terhubung melalui satelit dan menggunakan perangkat khusus bernama picocells.
Namun, situasinya berbeda di Amerika Serikat. Di sana, teknologi 5G bekerja pada frekuensi yang lebih tinggi dan berpotensi mengganggu sistem navigasi pesawat. Oleh karena itu, regulasi di AS masih mempertahankan aturan lama dan mewajibkan semua penumpang mengikuti instruksi awak kabin, termasuk dalam hal mengaktifkan mode pesawat.
Apakah Ada Sanksi Jika Tidak Patuh?
Ilustrasi penumpang di dalam pesawat.
Meskipun tidak ada kasus penumpang yang masuk penjara hanya karena tidak mengaktifkan mode pesawat, pelanggaran aturan ini tetap bisa menimbulkan konsekuensi hukum.
Contohnya, pada tahun 2016, seorang penumpang asal Inggris dikenai denda lebih dari 600 dolar AS karena menolak mengikuti instruksi awak kabin soal mode pesawat. Dalam insiden lain pada 2018, seorang penumpang harus diturunkan dari pesawat setelah bersitegang dengan pramugari karena bersikeras bahwa ponselnya sudah berada dalam mode pesawat, meskipun tidak bisa dibuktikan secara langsung.
Kenapa Sebaiknya Tetap Mengaktifkan Mode Pesawat?
Di luar soal keamanan teknis, mengaktifkan mode pesawat juga memberikan manfaat praktis: hemat baterai. Saat tidak berada dalam mode pesawat, ponsel akan terus-menerus mencoba mencari sinyal jaringan, yang akan menguras daya dengan sangat cepat. Selain itu, mode pesawat juga bisa menjadi momen “detoks digital”—kesempatan langka untuk menjauh sejenak dari notifikasi dan panggilan yang tiada henti.
Jangan Anggap Remeh Mode Pesawat!
Meskipun belum ada bukti kuat bahwa sinyal ponsel bisa menyebabkan bencana besar di udara, gangguan kecil saja bisa menjadi masalah serius di dunia penerbangan yang sangat mengutamakan presisi dan komunikasi. Mengaktifkan mode pesawat bukan hanya soal mematuhi aturan, tetapi juga bentuk kesadaran dan tanggung jawab terhadap keselamatan diri sendiri dan penumpang lainnya.
Jadi, lain kali saat Anda duduk di kursi pesawat dan mendengar pengumuman itu lagi, jangan abaikan. Aktifkan mode pesawat Anda—lebih baik aman daripada menyesal.
Halaman Selanjutnya
Jenis gangguannya pun bukan suara bising besar, melainkan bunyi dengungan halus yang cukup mengganggu, mirip seperti suara nyamuk yang masuk ke dalam headset pilot. Gangguan ini mungkin tidak membahayakan secara langsung, tetapi pada momen-momen krusial seperti saat mendarat atau lepas landas, setiap detik komunikasi yang tidak jelas bisa berdampak besar.