Jakarta, VIVA – Pernahkah Anda membayangkan bagaimana rasanya bersendawa di luar angkasa? Ternyata, fenomena sederhana ini menjadi tantangan unik bagi para astronot.
Di Bumi, sendawa adalah hal biasa setelah makan, namun di ruang angkasa, proses ini jauh lebih rumit dan bisa berisiko.
Kenapa astronot tidak bisa sendawa seperti di Bumi?
Di Bumi, sendawa terjadi karena gas yang terperangkap di perut naik ke atas dan keluar melalui mulut. Gravitasi membantu memisahkan gas dari cairan dan padatan dalam perut. Namun, di luar angkasa, dalam kondisi mikrogravitasi, tidak ada gravitasi untuk memisahkan gas dari isi perut.
Akibatnya, gas, cairan, dan padatan bercampur menjadi satu. Ketika seseorang mencoba bersendawa, yang keluar bukan hanya gas, tetapi juga cairan dan partikel makanan, menciptakan fenomena yang disebut "wet burp" atau "bomit".
Dampak fisiologis dan praktis
Fenomena "wet burp" ini tidak hanya tidak nyaman, tetapi juga dapat berisiko bagi astronot. Cairan yang terlepas dapat masuk kembali ke mulut atau bahkan ke dalam saluran pernapasan, meningkatkan risiko tersedak atau infeksi. Selain itu, dalam ruang angkasa yang tertutup, bau dan kelembapan yang ditimbulkan dapat mengganggu kenyamanan dan kesehatan kru.
Upaya mengatasi masalah sendawa di luar angkasa
NASA dan badan antariksa lainnya telah melakukan berbagai penelitian untuk memahami dan mengatasi masalah ini. Salah satu pendekatan yang dicoba adalah dengan menciptakan kondisi sementara yang menyerupai gravitasi, seperti dengan mendorong tubuh dari dinding untuk memberikan gaya akselerasi yang memungkinkan gas terpisah dari cairan dalam perut.
Namun, teknik ini memerlukan keterampilan dan kehati-hatian, karena jika tidak dilakukan dengan benar, dapat menyebabkan cairan keluar secara tidak terkendali.
Selain itu, beberapa astronot memilih untuk menghindari konsumsi makanan atau minuman yang dapat menghasilkan gas berlebih, seperti minuman berkarbonasi, untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya sendawa.
Jadi, meskipun secara teknis manusia dapat bersendawa di luar angkasa, prosesnya sangat berbeda dan lebih kompleks dibandingkan di Bumi. Ketiadaan gravitasi mengubah cara tubuh manusia berfungsi, dan fenomena "wet burp" menjadi salah satu contoh tantangan yang harus dihadapi astronot.
Dengan penelitian dan inovasi yang terus berkembang, diharapkan solusi yang lebih efektif dapat ditemukan untuk mengatasi masalah ini, memastikan kenyamanan dan kesehatan astronot selama misi luar angkasa.
Halaman Selanjutnya
Upaya mengatasi masalah sendawa di luar angkasa