Menggembleng Pengembang Game Lokal

8 hours ago 1

Jakarta, VIVA - Kementerian Ekonomi Kreatif mendukung pengembangan, termasuk di dalamnya kapasitas, industri game lokal atau dalam negeri.

Program pelatihan yang diselenggarakan Google Indonesia dengan platform game engine Unity melakukan pembaruan kurikulum untuk pelatihan tahun ketiga dengan melibatkan konten kecerdasan buatan (AI).

Google ingin memastikan, di era AI saat ini, para pengembang game akan menggunakan teknologi AI terbaru, sehingga mereka harus mencari tahu cara menggunakannya untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi.

Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya mengemukakan perlunya kolaborasi dalam upaya untuk mengembangkan industri game lokal.

"Pemerintah berkolaborasi dengan swasta, dalam hal ini Google Play and Unity, serta Asosiasi Game Indonesia, untuk membantu anak-anak Indonesia dari berbagai daerah untuk meningkatkan kualitas dan pengetahuan dalam mendorong terciptanya ekosistem bagi pegiat pengembang game," katanya di Jakarta, Senin, 21 April 2025.

Riefky menyampaikan bahwa jumlah orang yang aktif bermain game di Indonesia mencapai sekitar 148 juta dan nilai pasar game-nya diperkirakan mencapai US$2 miliar (Rp33,7 triliun).

"Statistik ini menggambarkan untuk sama-sama mendorong industri game menjadi tuan rumah di negeri sendiri, dan tentunya, juga untuk masuk ke pasar global," tegas dia.

Riefky berharap Google Play and Unity Training 2025 dapat memunculkan talenta-talenta digital yang berdaya saing dan mendorong hadirnya studio pengembangan game yang bisa menjangkau pasar global.

"Kami juga berharap bahwa talenta anak Indonesia dalam membuat game, yang sudah diakui oleh berbagai pihak di dunia termasuk Google Play, ini dapat terus menjadi berdaya saing dan berdampak besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional," jelasnya.

Riefky mengatakan bahwa pemerintah akan menyiapkan regulasi dan infrastruktur pendukung yang dibutuhkan untuk mengembangkan industri teknologi, termasuk game. Selain itu, pemerintah akan membantu para pengembang game untuk mengakses layanan pembiayaan serta memasarkan produk mereka.

Ketua Umum Asosiasi Game Indonesia (AGI) Shafiq Husein menyemangati para pengembang game pemula untuk merilis produk buatan mereka.

"Mulai saja dulu, rilis saja dulu. Enggak ada orang yang bisa sempurna di game yang pertama. Tapi, yang penting adalah mereka harus learn (belajar)," tutur dia. Shafiq mengemukakan hal itu karena mengetahui banyak pengembang game pemula yang tidak merilis game pertama buatan mereka dan kemudian memilih mundur dari industri game.

Padahal, lanjut dia, para pengembang game pemula kini bisa memanfaatkan berbagai sumber informasi dan program pembinaan untuk meningkatkan keahlian agar bisa menyempurnakan game yang mereka kembangkan serta memasarkannya.

Shafiq menyampaikan bahwa program pelatihan seperti yang diadakan oleh Google Play and Unity bisa dimanfaatkan oleh pengembang game pemula untuk meningkatkan keterampilan dan merasakan pengalaman bekerja di industri game.

"Kami sangat mendorong sekali untuk yang mau masuk ke studio game dan industri game dan komitmen ikut sampai selesai. Jadi, setelah lulus kasih tempat magang untuk dapat pengalaman di industri ini agar para pengembang game lokal selanjutnya bisa membuat game-game yang menampilkan kekhasan Indonesia," paparnya.

Vice President, Platforms and Devices Partnership Asia Pasific Google, Karen Teo, menambahkan jika tahun ini menjadi tahun pertama pengintegrasian konten AI dari Google ke dalam pengalaman belajar, memastikan peserta dibekali dengan keterampilan AI terkini untuk pengembangan game.

Selain modul AI, Google Indonesia juga memberikan kesempatan pengembangan karir dengan memberikan akses peluang magang ke perusahaan yang berkecimpung di industri game, bekerja sama dengan AGI untuk peserta angkatan 2024.

“Peningkatan ini adalah bagian kami untuk memperbaiki pengembang dengan kemampuan mereka untuk menjalankan permainan yang berhasil dan menjalankan karir mereka sendiri,” kata Karen.

Dengan dukungan AGI dan Kementerian Ekonomi Kreatif, Karen mengaku akan berupaya membekali lebih banyak lagi talenta lokal dengan keterampilan dan jalur yang dibutuhkan untuk mengembangkan industri game lokal. Google Play and Unity 2025 akan menjaring 500 partisipan dari 10 provinsi di Indonesia.

Halaman Selanjutnya

Riefky berharap Google Play and Unity Training 2025 dapat memunculkan talenta-talenta digital yang berdaya saing dan mendorong hadirnya studio pengembangan game yang bisa menjangkau pasar global.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |