Jakarta, VIVA -- Polri masih mendalami kasus gangguan sistem yang dialami Bank DKI. Penyelidikan kasus dipastikan masih berjalan secara intensif.
“Bareskrim Polri melalui Direktorat Tindak Pidana Siber masih melakukan pendalaman terhadap laporan terkait gangguan sistem Bank DKI," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Trunoyudo Wisnu Andiko, Selasa, 22 April 2025.
Namun, eks Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya ini tidak merinci ada atau tidaknya temuan pidana dalam kasus tersebut. Dia menyebutkan, setiap perkembangan penyelidikan bakal disampaikan ke publik sesuai dengan tahapan dan prosedur yang ada. "Kami pastikan bahwa proses ini dilakukan secara profesional dan transparan,” katanya.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko
Sebelumnya diberitakan, Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri membenarkan tengah mengusut kasus gangguan sistem yang dialami Bank DKI.
Laporan dari pihak Bank DKI diakui sudah diterima Bareskrim Polri pada Selasa, 1 April 2025 lalu. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Komisaris Besar Polisi Erdi A Chaniago.
"Benar pada 1 April kami telah menerima laporan dari pihak Bank DKI," kata dia, Kamis, 10 April 2025.
Gubernur Jakarta Pramono Anung menjelaskan adanya kebocoran dana deposito atau dana cadangan di Bank DKI. Ia mengetahui itu usai rapat terbatas bersama jajaran Direksi Bank DKI pada Senin, 7 April 2025.
"Ini adalah dana yang semacam dana deposito atau dana cadangan yang dimiliki oleh Bank DKI," kata Pramono kepada wartawan di Balai Kota Jakarta, Rabu, 9 April 2025.
Namun, Pramono mengklaim tidak ada nasabah yang dirugikan dalam kebocoran dana tersebut. Ia juga menyatakan dana nasabah aman dan tidak terganggu.
"Sama sekali tidak ada dampak kepada nasabah karena yang diganggu itu adalah rekeningnya Bank DKI yang ada di Bank BNI. Sehingga dengan demikian sebenarnya kepada nasabah tidak ada gangguan sama sekali," ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Gubernur Jakarta Pramono Anung menjelaskan adanya kebocoran dana deposito atau dana cadangan di Bank DKI. Ia mengetahui itu usai rapat terbatas bersama jajaran Direksi Bank DKI pada Senin, 7 April 2025.