Jakarta, VIVA – Nyawa Apple tertolong oleh pengguna yang berasal dari pasar sekunder pada kuartal I 2025.
Nyawa yang dimaksud adalah penjualan perangkat seperti iPhone mengalami kenaikan di Jepang, India, Asia Tenggara, Timur Tengah dan Afrika.
Negara serta kawasan tersebut 'dilabeli' sebagai pasar sekunder atau bukan prioritas oleh Apple.
Sedangkan, pasar utamanya yaitu Amerika Serikat (AS), China dan Uni Eropa (UE), yang justru mengalami stagnan dan lesu, menurut laporan resmi yang dikeluarkan perusahaan riset Counterpoint, Selasa, 22 April 2025.
Berkat bantuan negara dan kawasan dari pasar sekunder, Apple menjadi produsen smartphone teratas yang paling banyak meraup pangsa pasar sebesar 19 persen pada Januari – Maret 2025.
Jumlah pangsa pasar dalam riset Counterpoint dihitung berdasarkan jumlah pengiriman perangkat dari vendor ke pengecer (sell-in).
Menurut Counterpoint, pertumbuhan Apple pada periode ini juga didorong oleh peluncuran smartphone iPhone 16e.
Ponsel pintar ini dirilis pada Februari 2025, di luar dari tradisi Apple yang kerap merilis iPhone baru sekitar September setiap tahunnya.
Tidak hanya Apple, Samsung juga menjadi produsen HP yang banyak mengirimkan smartphone pada kuartal I-2025. Raksasa teknologi asal Korea Selatan ini membuntuti Apple dengan pangsa pasar 18 persen.
Menurut Counterpoint, kinerja Samsung di periode ini didorong oleh peluncuran Galaxy S25 series dan model Galaxy A series baru.
Bahkan, Samsung mengantongi pertumbuhan dua digit pada Maret 2025, di mana penjualan Galaxy S25 Ultra mengalami peningkatan dibanding model sebelumnya. Meski demikian, Counterpoint tidak merinci besaran persentase pertumbuhan tersebut.
Kemudian, ada Xiaomi yang membuntuti Samsung sebagai produen smartphone terbesar global di peringkat ketiga dengan pertumbuhan 5 persen secara tahunan (YoY), sehingga mengamankan pangsa pasar 14 persen.
Counterpoint menilai kinerja Xiaomi didongkrak oleh ekspansi ke pasar baru hingga pertumbuhan signifikan di pasar domestik.
Di pasar domestik, merek Xiaomi kian kuat dan premium berkat kesuksesan perusahaan dalam mengembangkan mobil listrik.
Selain tiga merek tadi, Vivo dan Oppo turut melengkapi daftar lima besar produsen smartphone di dunia yang masing-masing menguasai 8 persen pangsa pasar.
Menurut laporan tersebut, pasar smartphone global pada periode itu tumbuh sekitar 3 persen YoY. Adapun kondisi pasar smartphone pada kuartal I-2025 secara umum terbilang dinamis.
Di negara maju, pertumbuhannya terhitung menurun. Namun, pertumbuhan di China berkat subsidi dari pemerintah, hingga pemulihan pertumbuhan di pasar negara berkembang, berhasil mengimbangi penurunan tersebut.
Halaman Selanjutnya
Ponsel pintar ini dirilis pada Februari 2025, di luar dari tradisi Apple yang kerap merilis iPhone baru sekitar September setiap tahunnya.