Menguji Motor Hybrid Baru Yamaha, Konsumsi BBM-nya 68 KM per Liter

6 hours ago 2

Test ride Yamaha Gear Ultima Hybrid

Hadir dalam dua varian, harga Gear Ultima Hybrid dibanderol mulai Rp19,990 juta, sampai Rp21,500 juta tipe S. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan produk baru tersebut, Viva Otomotif mencobanya di jalan perkotaan hingga pegunungan di kawasan Bali.

"Yamaha kali ini memilih pulau Bali sebagai tempat untuk rekan-rekan media bisa membuktikan ketangguhan dan performa Gear Ultima karena medan perjalanannya yang terkenal menantang dengan banyak tanjakan curam serta rute perjalanan yang berkelok-kelok di wilayah pegunungan Kintamani," ujar Manager Public Relation, YRA & Community, PT YIMM, Rifki Maulana, dikutip, Selasa 13 Mei 2025.

Kebetulan unit yang kami coba adalah Gear Ultima Hybrid S. Rute perjalanannya dimulai dari kota Denpasar untuk mengujinya dalam kondisi stop and go, dan menuju dataran tinggi Kintamani demi melihat kemampuannya menanjak.

Motor matik itu memiliki ketinggian jok 750 mili meter, sehingga untuk postur tinggi 175 senti meter kaki cukup menekuk sehingga untuk perjalanan jauh kurang nyaman, walaupun pijakan telapak kaki luas.

Mengingat Gear Ultima Hybrid ini menggunakan sasis Fazio, berbeda dengan Gear 125. Lalu posisi tangan saat memegang setang tidak terlalu jauh, namun dirasa kurang ergonomis untuk postur kami dengan badan belakang agak sedikit bungkuk.

Ditambah dimensi jok kecil, dengan kondisi busa di bagian depan agak keras  sehingga untuk pengendara yang punya bobot 78 kilogram rasa pegal pada bagian tulang ekor berasa saat jalan jauh, namun jika digunakan di perkotaan tidak ada masalah.

Soal kepraktisan Gear Ultima Hybrid memiliki kapasitas bagasi yang cukup lega, yaitu 18,6 liter dan didukung colokan untuk pengisian daya handphone di dashboard depan. Lalu gimana impresi berkendaranya?

Selama perjalanan di Pulau Dewata, permukaan jalan yang kami lewati cukup beragam. Ketika bertemu jalanan sedikit rusak, seperti bebatuan, dan konblok ayunan suspensinya tidak terlalu keras atau terlalu lembut.

Rebound shockbreaker tunggal di belakang kami rasa cukup cepat saat meredam guncangan. Berbeda dengan suspensi depan model teleskopik yang lebih lembut ketika melewati jalanan bergelombang.

Namun saat bermanuver, handling Gear Ultima Hybrid ini tergolong nyaman berkat jarak poros roda depan ke belakang 1.280 mm, kompak dan cukup gesit, terutama untuk menyalip di tengah kemacetan saat melewati jalan perkotaan.

Ditambah roda depan dan belakang berukuran 12 inci dibalut ban 110/70, mirip Grand Filano atau Fazzio, sehingga untuk bermanuver lebih percaya diri karena ban lebih menapak dan dindingnya membulat alias lebih tebal.

Tapi sayangnya tarikan Gear Ultima Hybrid dari putaran bawah tidak terlalu responsif, tenaganya lebih bertahap, atau gradual. Namun kami rasa sudah cukup untuk motor matik berdimensi kompak di jalan perkotaan.

Seperti diketahui, walaupun ada tambahan torsi 7 persen dari sistem semi hybrid, roller yang digunakan pada transmisi matik CVT-nya dibuat lebih berat. Jika sebelumnya Gear 125 bobot roller hanya 12 gram, namun Ultima Hybrid menjadi 14 gram.

Maka tidak heran untuk mengajaknya berlari dari kondisi diam tidak terlalu responsif, terutama ketika diajak menanjak menelusuri dataran tinggi Kintamani. Tapi menariknya, walaupun motor matik baru itu disiksa dengan berbagai kondisi jalan yang ekstrim, konsumsi bahan bakar minyak (BBM) tetap irit.

Untuk motor yang digunakan Viva Otomotif tercarat jarak tempuhnya 126 kilometer, selama pengujian kondisi tangki terisi penuh 5,1 liter dengan bensin RON 92. Alhasil konsumsi BBM yang tercatat 57,88 km per liter.

Selama perjalanan kami tidak menerapkan gaya berkendara yang efisien, bahkan sempat mencoba kecepatan maksimalnya sampai di angka 108 km per jam saat melewati jalanan bebas hambatan, walaupun tidak direkomendasikan.

Sementara motor paling irit digunakan oleh salah satu peserta dengan gaya berkendaranya yang berbeda, namun rute yang dilalui sama. Selain itu bobot pengendara lebih ringan, tercatat konsumsi BBM Yamaha Gear Ultima paling efisien dalam pengujian kali ini adalah 68,17 km per liter.

Gear Ultima Hybrid memiliki kompresi bahan bakar lebih padat dibandingkan Gear 125, yaitu 11 banding satu dengan volume silinder 124,86cc. Walaupun tenaga maksimal lebih kecil, yaitu 8,3 dk di 6.500 rpm namun torsinya 10,6 Nm di 4.500 rpm.

Jika sebelumnya generator hanya berguna mengangkat starter motor, kini sebagai mild hybrid fungsi SMG dapat membantu poros engkol bergerak dari daya yang dialirkan power assist untuk memberikan tenaga tambahan saat motor berjalan dari kondisi diam, sehingga menekan pemakaian BBM.

Tenaga tambahan dari sistem hybrid itu didapatkan di atas 1.300 rpm, dan akan mati otomatis setelah tiga detik, atau sudah mencapai 5.500 rpm. Dengan begitu, meski kondisi jalan macet atau stop and go tidak banyak BBM terbuang namun motor tetap bergerak.

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |