Puluhan Anggota Ormas FBR hingga Grib Jaya di Jakbar Ditangkap Terkait Premanisme

4 hours ago 2

Rabu, 14 Mei 2025 - 00:08 WIB

Jakarta, VIVA – Puluhan preman dari beberapa anggota organisasi masyarakat (ormas) dicokok dalam Operasi Berantas Jaya di wilayah rawan aksi premanisme, Selasa malam, 13 Mei 2025. Hal itu diungkap Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi.

“Didapatkanlah ada 22 orang yang melakukan aksi preman. Bentuknya apa. Bentuknya adalah melakukan pungutan liar,” ujar dia.

Mantan Kapolres Metro Jakarta Selatan ini mengatakan, petugas gabungan menyita beberapa karcis parkir serta dokumen rekapan pembayaran dari para pedagang kaki lima (PKL), di wilayah Jakarta Barat.

“Mereka dipungut oleh beberapa orang yang tidak mau mengaku dari organisasi mana,” kata Ade Ary.

Dari pendalaman, 22 orang yang dicokok adalah anggota dari ormas seperti, Forum Betawi Rempug (FBR), Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya, hingga Karang Taruna setempat.

“Ya mereka memungut uang bulanan yang disebut sebagai uang pangkal. Kemudian ada yang memungut harian dengan alasan uang kebersihan, yang ketiga memungut harian dengan alasan uang untuk listrik. Kegiatan-kegiatan seperti ini, pungutan-pungutan liar seperti ini, ini kami komunikasikan terus dengan rekan-rekan dari pemerintah daerah untuk sama-sama kita cari solusinya ke depan,” katanya.

Puluhan orang yang dicokok saat hujan ini bakal menjalani pemeriksaan. Hal itu guna mengetahui apakah aktivitas pungli (pungutan liar) yang dilakukan sebagai kegiatan terstruktur atau tidak.

“Ya nanti dilakukan pendalaman, ya diklarifikasi, apakah benar yang disampaikan,” katanya lagi.

Photo :

  • VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon

Untuk diketahui, polisi bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI), serta Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Jakarta melakukan Operasi Berantas Jaya di wilayah rawan aksi premanisme, malam ini.

Operasi berawal dengan apel di Polsek Kembangan. Walau diguyur hujan, tim gabungan tetap mengikuti apel sebelum operasi berlangsung. Apel dipimpin Kepala Bagian Operasional Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi I Ketut Gede Wijatmika.

“Kita tahu ada isu-isu yg berkembang, yaitu gangguan premanisme. Negara harus hadir di tengah masyarakat,” kata dia, Selasa, 13 Mei 2025.

Halaman Selanjutnya

“Ya nanti dilakukan pendalaman, ya diklarifikasi, apakah benar yang disampaikan,” katanya lagi.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |