21 hours ago
3
Jakarta, VIVA - Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar mengungkap kekuatan bangsa Indonesia juga ada di masyarakatnya yang punya hati indah.
Hal tersebut diungkapnya saat menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) III Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Nasional (LP3KN). Ia menyampaikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan Munas III LP3KN.
"Di sinilah letak kekuatan bangsa kita. Di Indonesia bukan hanya keindahan alam yang luar biasa, tetapi masyarakatnya juga memiliki hati yang indah,” kata dia pada Minggu, 11 Mei 2025.
Foto istimewa (menteri agama)
Photo :
- VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon
Ia menekankan pentingnya menjadikan seni sebagai mitra agama, bukan lawannya. Menurutnya, tujuan dari kegiatan seperti Pesparani adalah untuk membangun kehidupan bersama dalam perbedaan tanpa saling mengusik.
Dirinya pun mengingatkan bahwa seni memiliki kekuatan untuk menyatukan. Maka dari itu, Pesparani disebut harus terus dirawat dan dikembangkan sebagai ruang bersama bagi umat Katolik, untuk menunjukkan kontribusi mereka terhadap kebudayaan dan persatuan nasional.
“Jangan pernah mempertentangkan seni dan agama. Seni mempunyai semangat yang sama dengan agama," kata dia.
Ketua Panitia Munas III LP3KN, Reginal R. Capah menyampaikan bahwa seluruh peserta dari 38 provinsi hadir secara penuh, termasuk perwakilan dari keuskupan-keuskupan seluruh Indonesia.
Selain itu, turut hadir perwakilan dari KWI, Pejabat Bimas Katolik, serta para pengurus LP3KN pusat. Ia mengapresiasi dukungan kuat dari Kementerian Agama RI yang sejak awal mendukung kegiatan Pesparani, baik di tingkat nasional maupun provinsi.
“Munas ini menjadi momentum evaluasi dan perencanaan strategis agar Pesparani terus menjadi sarana pertumbuhan iman Katolik yang sekaligus memperkuat kebangsaan,” kata Reginal.
Sementara Ketua Umum LP3KN, Muliawan Margadana juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Kementerian Agama atas dukungan penuh terhadap terselenggaranya Munas III ini. Ia pun mengagumi visi besar Menag Nasaruddin Umar, yang mencetuskan gagasan Kurikulum Berbasis Cinta.
“Kurikulum Berbasis Cinta mencerminkan semangat kebangsaan yang luar biasa. Ini selaras dengan semangat Pesparani yang memadukan iman dan cinta tanah air,” kata Muliawan.
Halaman Selanjutnya
Ketua Panitia Munas III LP3KN, Reginal R. Capah menyampaikan bahwa seluruh peserta dari 38 provinsi hadir secara penuh, termasuk perwakilan dari keuskupan-keuskupan seluruh Indonesia.
