2 days ago
6
Jakarta, VIVA – Dalam dunia literasi digital Indonesia, KBM App telah menjelma menjadi wadah penting bagi para penulis untuk berkarya dan memperoleh penghasilan signifikan. Aplikasi yang menaungi ratusan komunitas kepenulisan dari Aceh hingga Papua ini tak hanya berfungsi sebagai platform menulis dan membaca, tetapi juga membuka peluang ekonomi yang menjanjikan bagi penggunanya.
CEO KBM App, Isa Alamsyah, dalam acara Kopdar Nasional KBM App yang digelar sebagai bagian dari peringatan HUT ke-45 Perpustakaan Nasional RI pada Minggu, 11 Mei 2025, di Jakarta, mengungkapkan bahwa sejumlah penulis dalam platform ini telah meraih penghasilan luar biasa, bahkan mencapai miliaran rupiah. Scroll lebih lanjut ya.
"Jadi kopdar yang sekarang itu agendanya penulis-penulis yang status Emerald, sudah berpenghasilan di atas Rp 500 juta. Lalu penulis Diamond berpenghasilan di atas Rp1 miliar. Mereka sharing tips sukses mereka menulis di acara ini," ujar Isa Alamsyah.
Dalam kesempatan tersebut, para penulis berbagi kiat sukses menulis di KBM App, mulai dari cara menarik perhatian pembaca hingga strategi menjaga keterlibatan audiens. Isa dan sang istri, penulis ternama Asma Nadia, turut memberikan penghargaan simbolis berupa cincin berlian kepada penulis berstatus Diamond sebagai bentuk apresiasi terhadap prestasi mereka.
"Bagi yang statusnya Diamond, sudah dibelikan cincin diamond sebagai bentuk apresiasi kita. Mereka juga menunjukkan karya-karya mereka ke penulis baru," tambah Isa.
Isa Alamsyah, yang dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam pengembangan literasi digital di Indonesia, mengungkapkan bahwa kunci utama dalam menulis adalah kemampuan membangun alur cerita yang memikat. Ia menekankan pentingnya membuat judul menarik, pembukaan yang menggugah, dan akhir cerita yang menimbulkan rasa penasaran.
"Kalau setiap ending bikin penasaran, orang akan baca terus sampai akhir," katanya.
Asma Nadia dan Isa Alamsyah
Tak hanya dikenal lewat platform digital, banyak karya penulis KBM yang berhasil menembus industri film. Beberapa novel bahkan telah diadaptasi menjadi film layar lebar dan sukses secara komersial. Hal ini menjadi bukti bahwa literasi digital memiliki potensi besar untuk menembus pasar hiburan arus utama.
Isa juga mencatat bahwa minat membaca dan menulis di kalangan generasi muda Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Ia menepis anggapan bahwa masyarakat Indonesia memiliki minat baca rendah, dengan menunjukkan bahwa anak muda kini bahkan rela membayar untuk mendapatkan pengalaman membaca yang berkesan.
"Orang Indonesia minat bacanya sebetulnya tinggi. Ini juga dibantu oleh budaya masyarakat sekarang yang mau bayar untuk experience orang-orang," ujarnya.
Halaman Selanjutnya
"Kalau setiap ending bikin penasaran, orang akan baca terus sampai akhir," katanya.
