Microsoft Umumkan PHK 6.000 Karyawan, Jabatan Manajerial Jadi Sasaran Utama

8 hours ago 2

Kamis, 15 Mei 2025 - 12:00 WIB

Amerika Serikat, VIVA – Microsoft mengumumkan rencana melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sekitar 6.000 karyawan. Jumlah tersebut setara 3 persen dari seluruh tenaga kerja dari raksasa teknologi.

Pada Selasa, 13 Mei 2025, Microsoft mengatakan PHK akan dilakukan di semua jabatan dan wilayah. Namun, pengurangan akan difokuskan pada level manajemen

Saat terakhir kali perusahaan melaporkan jumlah karyawan tahunannya pada Juni 2024, Microsoft mempekerjakan 228.000 pekerja. Di mana sekitar 55 persen dari pekerja tersebut berada di AS.

Departemen Keamanan Ketenagakerjaan Negara Washington menyampaikan sebanyak 1.985 tenaga kerja di daerah tersebut akan berdampak PHK. Dari jumlah tersebut, 1.510 bekerja di kantor dan 475 bekerja secara virtual.

Satya Nadella, CEO Microsoft

Photo :

  • https://people.com/

Microsoft menjelaskan perampingan tenaga kerja dilakukan guna meminimalkan redundansi atau tumpang tindih jabatan. Harapannya dapat meningkatkan efisiensi dan menaikkan laba bersih perusahaan. 

"Kami terus menerapkan perubahan organisasi yang diperlukan untuk memposisikan perusahaan dengan baik agar sukses di pasar yang dinamis," demikian keterangan Juru Bicara Microsoft saat ditanya mengenai PHK dikutip dari The National Desk pada Kamis, 15 Mei 2025.

Pemangkasan 3 persen tersebut akan menjadi PHK terbesar yang Microsoft sejak awal tahun 2023. Sebelumnya, PHK massal sebanyak 10.000 pekerja atau hampir 5 persen terjadi pada era pandemi Covid-19 karena perusahaan akan mengurangi ekspansi.

Kabar PHK terbaru mencuat hanya beberapa minggu setelah Microsoft melaporkan penjualan dan laba yang kuat melampaui ekspektasi. Microsoft membukukan laba bersih mencapai US$ 25,8 miliar atau sekitar Rp 428 triliun pada kuartal I-2025.

Halaman Selanjutnya

Pemangkasan 3 persen tersebut akan menjadi PHK terbesar yang Microsoft sejak awal tahun 2023. Sebelumnya, PHK massal sebanyak 10.000 pekerja atau hampir 5 persen terjadi pada era pandemi Covid-19 karena perusahaan akan mengurangi ekspansi.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |