Moody’s Turunkan Peringkat Utang AS Jadi AA1, Ini Deretan Masalah Fiskal yang Jadi Sorotan

5 hours ago 1

Senin, 19 Mei 2025 - 14:55 WIB

Jakarta, VIVA – Moody's Ratings menurunkan peringkat utang AS dari AAA menjadi AA1 pada Jumat, 16 Mei 2025. Keputusan diambil karena pemerintah Amerika Serikat (AS) dianggap gagal mengatasi masalah fiskal sehingga mendorong utang makin bengkak. 

Penurunan kelas utang AS karena meningkatnya utang pemerintah serta defisit anggaran yang semakin melebar. Moody's menjadi lembaga pemeringkatan terakhir yang mengeluarkan AS dari peringkat kredit triple-A.

Dikutip dari The Guardian pada Senin, 19 Mei 2025, langkah ini diambil karena kekhawatiran fiskal AS telah meningkat. Saat ini, utang nasional AS mencapai US$ 36 triliun atau Rp 591,8 ribu triliun (estimasi kurs Rp 16.440).

"Penurunan peringkat satu tingkat mencerminkan peningkatan rasio utang pemerintah dan pembayaran bunga selama lebih dari satu dekade ke tingkat yang jauh lebih tinggi daripada negara-negara berdaulat dengan peringkat yang sama," katanya dalam sebuah rilis pada hari Jumat, 16 Mei 2025.

Ilustrasi peningkatan utang pemerintah Indonesia.

Moody's memperkirakan defisit anggaran AS akan terus meningkat dalam satu dekade ke depan. Hal ini karena pengeluaran karena regulasi potongan pajak yang semestinya berakhir tahun ini akan diperpanjang oleh Kongres AS sehingga akan meningkat beban negara sementara pendapatan negara tetap stagnan. 

Melansir China Org Cn, Moody's menyampaikan defisit anggaran akan melebar mencapai hampir 9 persen dari PDB (produk domestik bruto) pada tahun 2035. Nilai menunjukkan kenaikan sebesar 6,4 persen dibandingkan tahun 2024. Ini menunjukkan kinerja fiskal AS diproyeksi akan memburuk jika dibandingkan negara lainnya dengan peringkat AAA. 

Pada gilirannya, defisit fiskal akan membengkak seiring berjalannya waktu sehingga mendorong beban utang dan bunga pemerintah menjadi lebih tinggi. Beban utang nasional diperkirakan akan naik sekitar 134 persen dari PDB pada tahun 2035 di mana pada tahun 2024 sebesar 98 persen.

"Penurunan peringkat kredit AS oleh Moody's merupakan kelanjutan dari tren panjang pemerintah tidak mampu bertanggung jawab mengatasi masalah fiskal yang pada akhirnya akan menyebabkan biaya pinjaman yang lebih tinggi bagi sektor publik dan swasta di Amerika Serikat," jelas Pendiri Hedge Fund Tolou Capital Management, Spencer Hakimian.

Moody's juga mengkritik politisi AS karena tidak mengambil tindakan untuk memperbaiki posisi fiskal negara dan dianggap gagal mengatasi masalah pengangguran selama beberapa tahun terakhir. 

"Pemerintahan dan Kongres AS telah gagal menyepakati langkah-langkah untuk membalikkan tren defisit fiskal tahunan yang besar dan meningkatnya biaya bunga," ujar Moody's.

Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menepis kabar penurunan kelas dari AAA menjadi AA1. Bassent menuturkan bahwa Moody's merupakan indikator yang tertinggal saat tampil di acara Meet the Press di NBC pada Minggu, 19 Mei 2025. 

Ekonomi AS sudah menyusut pada tingkat tahunan sebesar 0,3 persen pada kuartal pertama tahun ini, di tengah kebijakan tarif yang telah meningkatkan ketidakpastian dan melemahkan kepercayaan.

Halaman Selanjutnya

Pada gilirannya, defisit fiskal akan membengkak seiring berjalannya waktu sehingga mendorong beban utang dan bunga pemerintah menjadi lebih tinggi. Beban utang nasional diperkirakan akan naik sekitar 134 persen dari PDB pada tahun 2035 di mana pada tahun 2024 sebesar 98 persen.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |