Selasa, 11 Maret 2025 - 08:30 WIB
VIVA – Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi serangan udara terhadap konvoi militer Ukraina, yang berupaya untuk melarikan diri dari Oblast (Provinsi) Kursk, Senin 10 Maret 2025.
VIVA Militer melaporkan dalam berita sebelumnya, gerak maju pasukan Rusia yang disokong unit militer Korea Utara (Korut) semakin tak terbendung.
Pasukan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) saat ini hanya berada sekitar 10 meter dari pusat kota Sudzha, yang menjadi wilayah vital distribusi amunisi dan logistik militer Ukraina.
Dengan menggunakan pesawat tanpa awak (drone), militer Rusia memburu konvoi pasukan Ukraina yang diklaim berniat untuk kabur dari Sudzha.
VIVA Militer: Kendaraan lapis baja militer Ukraina melarikan diri
Photo :
- Russian Ministry of Defense
Aksi pasukan Ukraina diklaim gagal, setelah operator drone Rusia dengan sandi panggil "Rubicon" menggempur konvoi tersebut.
Dalam laporan yang dilansir VIVA Militer dari Kantor Berita Yaman, SABA, akibat serangan drone Rusia sekitar 30 orang tentara Ukraina dipastikan tewas.
Tak hanya itu, sejumlah peralatan dan kendaraan tempur Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) juga hancur di desa yang berada sangat dekat dengan Sudzha.
VIVA Militer sebelumnya juga melaporkan jika ratusan tentara Ukraina tewas, setelah Amerika Serikat memboikot informasi intelijen yang biasanya digunakan dalam perang.
VIVA Militer: Pasukan Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU)
Photo :
- AP/Shandyba Mykyta
Setelah menduduki Kursk sejak Agustus 2024 lalu, posisi militer Ukraina berada di ujung tanduk. Sebab, pasukan Rusia diklaim berhasil menduduki kembali 2/3 wilayah perbatasan.
Halaman Selanjutnya
Tak hanya itu, sejumlah peralatan dan kendaraan tempur Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) juga hancur di desa yang berada sangat dekat dengan Sudzha.