Bengkulu, VIVA – Tim SAR gabungan menutup proses pencarian dan pertolongan terhadap kecelakaan kapal dengan Lambung Tiga Putra yang diduga karam karena badai dan gelombang tinggi pada hari Senin, 12 Mei 2025.
“Menutup Operasi Pencarian dan Pertolongan terhadap Kecelakaan Kapal yang diduga karam,” tulis akun Instagram Basarnas_bengkulu seperti dikutip, Senin, 12 Mei 2025.
Ilustrasi personel Basarnas bersiap melaksanakan operasi pencarian korban kapal tenggelam.
Photo :
- ANTARA/Darwin Fatir
Adapun tim SAR gabungan yang mengikuti proses pencarian dan pertolongan terdiri dari Badan SAR Nasional (Basarnas), TNI, Polisi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Pemadam Kebakaran, Dinas Sosial, Tagana, Pemerintah Daerah, dan Masyarakat setempat.
Total korban yang terkonfirmasi dalam unggahan tersebut yakni sebanyak 104 Orang penumpang, dengan rincian 98 orang penumpang dan 6 ABK. Total yang selamat dalam peristiwa itu sebanyak 97 Orang dan meninggal dunia 7 Orang.
Berikut data korban yang meninggal dunia yakni:
1). Riska Nurjanah – 28 Tahun – Perempuan – Lubuk Linggau (MD di RS Bhayangkara).
2). Tesya – 20 Tahun – Perempuan – Kepahiang (MD di RS Bhayangkara).
3). Ratna Kurniati – Perempuan – Kota Bengkulu (MD di RS Bhayangkara).
4). Nesya Zoya Amanda – Perempuan – Curup (MD di RS Bhayangkara).
5). Ricki – 29 Tahun – Laki-Laki – Padang (MD di RS Bhayangkara)
6). Suwantra – Laki-Laki – Muaro Bungo (MD di RSHD Kota Bengkulu).
7). Yuni Saputri – Perempuan – Bengkulu Utara (MD di RSHD Kota Bengkulu).
Sebelumnya diberitakan, Sejumlah tujuh orang dilaporkan meninggal dunia akibat kapal yang membawa wisatawan dari Pulau Tikus menuju Pantai Malabero tenggelam di perairan laut pantai Malabero, Kota Bengkulu, Minggu, 11 Mei 2025, sekitar pukul 16.00 WIB.
“Sementara data kita terima ada tujuh (korban meninggal dunia). Namun kita update terus,” kata Kepala Satuan (Kasat) Intel Kepolisian Resort Kota (Polresta) Bengkulu AKP Freddy Triandy Hutabarat di Kota Bengkulu, Minggu, 11 Mei 2025.
Korban meninggal dunia saat ini berada di Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Hidayah dan Doa (RSHD) Kota Bengkulu.
Mereka adalah Riska Nurjanah (28) asal Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, Ratna Kurniati (28) warga Kota Bengkulu, Tesya (20) warga Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu.
Kemudian, Nesya (27) warga Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, Arva Richi Dekry (29) warga Padang Utara, Provinsi Sumatera Barat, serta Yunita dan Suantra.
Berdasarkan informasi yang diterima, kapal tersebut mengangkut sebanyak 104 penumpang yang terdiri dari 98 wisatawan yang ingin berkunjung ke Pulau Tikus, satu nahkoda dan lima anak buah kapal (ABK).
Sebanyak 97 penumpang di antaranya dalam kondisi selamat, namun sebagian dibawa ke rumah sakit Bhayangkara dan RSHD untuk mendapatkan perawatan intensif.
Kapal yang ditumpangi oleh para wisatawan di Kota Bengkulu terdampar.
Photo :
- ANTARA/Anggi Mayasari
Berdasarkan informasi yang diterima, peristiwa itu bermula saat wisatawan tersebut pulang dari Pulau Tikus menuju ke kota Bengkulu, namun saat di perairan laut Malabero, kapal yang ditumpangi mengalami mesin mati.
Setelah mesin mati, kapal tersebut di terjang ombak yang kencang sehingga kapal wisatawan mengalami kebocoran sehingga tenggelam.
Halaman Selanjutnya
2). Tesya – 20 Tahun – Perempuan – Kepahiang (MD di RS Bhayangkara).