Rabu, 28 Mei 2025 - 17:30 WIB
Jakarta, VIVA — Pengurus Besar Akuatik Indonesia (PB Akuatik Indonesia) terus memperkuat sinergi lintas sektor dalam upaya memajukan olahraga renang dan cabang olahraga air lainnya. Salah satu langkah strategis terbaru adalah menjalin kemitraan dengan media nasional, khususnya grup Jawa Pos, untuk mendukung gelaran Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Akuatik yang dimulai 29 Mei hingga 4 Juni 2025.
Sekretaris Jenderal PB Akuatik Indonesia, Ali Patiwiri, menyampaikan bahwa kunjungan ke redaksi Jawa Pos hari ini merupakan bagian dari upaya membangun jejaring komunikasi dan publikasi yang lebih luas.
“Kami dari Akuatik Indonesia berkunjung ke Jawa Pos untuk mengajak dukungan terhadap Kejurnas yang akan kita laksanakan mulai besok hingga tanggal 4 Juni. Dukungan media sangat penting untuk menyampaikan ke masyarakat bahwa kami menjalankan program dengan baik,” ujarnya.
Ali menekankan bahwa keberadaan media bukan hanya berperan dalam publikasi hasil pertandingan, tetapi juga strategis dalam membangun minat publik terhadap olahraga air, terutama renang. Ia menambahkan bahwa dengan jangkauan media seperti Jawa Pos Group yang kuat di wilayah Jawa Timur dan Indonesia Timur, potensi atlet dari daerah-daerah tersebut dapat terangkat dan lebih dikenal.
Salah satu hal menarik dari Kejurnas tahun ini adalah perubahan nama. Sebelumnya, ajang ini dikenal dengan nama Festival Akuatik Indonesia. Namun, melalui Musyawarah Nasional terakhir, para pengurus provinsi meminta agar nama Kejurnas dikembalikan sebagai format resmi.
Menurut Ali, permintaan tersebut bukan tanpa alasan. “Dengan menggunakan nama Kejurnas, pengurus daerah akan lebih mudah mendapatkan dukungan anggaran dari pemerintah daerah. Istilah ‘Kejurnas’ lebih formal dan diakui dalam skema pembiayaan daerah,” jelasnya.
Langkah ini sekaligus menunjukkan bagaimana organisasi olahraga harus cermat membaca dinamika kebijakan publik dan birokrasi agar pembinaan atlet tidak terhambat secara administratif.
Wakil Pemimpin Redaksi JawaPos.com, Agustinus Edy Pramana, menyambut baik kolaborasi ini. Ia menegaskan bahwa olahraga seperti akuatik butuh dukungan dari berbagai pihak, termasuk media, agar bisa terus berkembang dan menjangkau masyarakat luas.
“Kolaborasi ini penting. Olahraga tidak bisa berdiri sendiri. Perlu peran media, masyarakat, dan pemerintah. Khususnya untuk akuatik, ini cabang olahraga yang sangat potensial. Banyak atlet kita yang sudah berjaya, baik di SEA Games maupun kejuaraan regional lainnya,” kata Edy.
Ia juga menyoroti potensi besar dari daerah, khususnya Jawa Timur. Menurutnya, provinsi tersebut bukan hanya kuat secara historis di bidang olahraga air, tetapi juga memiliki banyak bibit muda yang menjanjikan.
“Jawa Timur adalah salah satu daerah yang terus melahirkan atlet akuatik. Bahkan kota-kota lapis kedua di Jawa Timur pun menyimpan potensi besar. Ini harus didorong dengan pembinaan yang sistematis dan partisipasi di turnamen,” imbuhnya.
Baik Ali Patiwiri maupun Agustinus Edy sepakat bahwa kompetisi adalah pilar utama dalam proses pembinaan prestasi. Tanpa eksposur terhadap kejuaraan, kemampuan teknis dan mental tanding atlet akan sulit berkembang.
“Kami ingin sebanyak mungkin atlet daerah ikut Kejurnas. Bukan hanya sebagai ajang seleksi, tetapi juga pembelajaran. Lewat kompetisi, mereka bisa mengukur diri, menilai kemajuan, dan membangun mental juara,” tegas Ali.
Tak hanya renang, Kejurnas tahun ini juga akan menampilkan cabang lain seperti polo air dan loncat indah. Ini menunjukkan komitmen PB Akuatik Indonesia dalam membina seluruh sektor olahraga air secara menyeluruh dan inklusif.
Kejurnas Akuatik 2025 bukan hanya ajang adu prestasi para atlet, tetapi juga momentum untuk menyatukan berbagai elemen bangsa dalam membangun olahraga. Dengan dukungan media, keterlibatan pemda, serta semangat kolaborasi, PB Akuatik Indonesia berharap kejurnas tahun ini menjadi batu loncatan menuju prestasi lebih tinggi di tingkat Asia maupun dunia.
“Kami percaya olahraga adalah alat pemersatu. Dengan dukungan semua pihak, kami yakin akuatik Indonesia bisa menjadi kekuatan yang diperhitungkan di kancah internasional,” pungkas Ali Patiwiri.
Halaman Selanjutnya
Ia juga menyoroti potensi besar dari daerah, khususnya Jawa Timur. Menurutnya, provinsi tersebut bukan hanya kuat secara historis di bidang olahraga air, tetapi juga memiliki banyak bibit muda yang menjanjikan.