Pengakuan Eks Pemain Sirkus Dieksploitasi, Taman Safari: Tanpa Bukti Bisa Diproses Hukum

2 weeks ago 6
Portal Liputan Live Pagi Jitu

Kamis, 17 April 2025 - 12:05 WIB

Jakarta, VIVA - Taman Safari Indonesia Group berdalih tak ada hubungan dengan sejumlah mantan pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) yang mengaku mengalami kekerasan fisik, eksploitasi, hingga perlakuan tidak manusiawi.

"Sebagai perusahaan ingin menegaskan bahwa kami tidak memiliki keterkaitan, hubungan bisnis, maupun keterlibatan hukum dengan ex pemain sirkus yang disebutkan dalam forum tersebut," kata Head of Media and Digital Taman Safari Indonesia Group, Finky Santika Nh pada Kamis, 17 April 2025.

Para pemain sirkus yang tergabung dalam Oriental Circus Indonesia (OCI) datang ke Kementerian HAM untuk mengadukan dugaan kekerasan fisik yang dialami selama bermain di Taman Safari

Photo :

  • VIVA.co.id/Zendy Pradana

Dia mengklaim kalau Taman Safari Indonesia Group adalah badan usaha berbadan hukum yang berdiri secara independen, dan tidak terafiliasi dengan eks pemain sirkus tersebut.

"Kami memahami bahwa dalam forum tersebut terdapat penyebutan nama-nama individu. Namun, kami menilai bahwa permasalahan tersebut bersifat pribadi dan tidak ada kaitannya dengan Taman Safari Indonesia Group secara kelembagaan," katanya.

Alih-alih mau mengakui ada hubungan dengan eks pemain sirkus itu, pihaknya malah merasa apa yang disampaikan para eks pemain sirkus ini hak mereka sebagai pengalaman pribadinya yang tak usah dikaitkan dengan Taman Safari.

"Adalah hak setiap individu untuk menyampaikan pengalaman pribadinya, namun kami berharap agar nama dan reputasi Taman Safari Indonesia Group tidak disangkutpautkan dalam permasalahan yang bukan menjadi bagian dari tanggung jawab kami, terutama tanpa bukti yang jelas karena dapat berimplikasi kepada pertanggungjawaban hukum," ujarnya lagi.

Sebelumnya diberitakan, salah satu perwakilan mantan pemain sirkus, Ida Yan mengaku dirinya dibawa menjadi pemain sirkus di Taman Safari pada tahun 1976, sejak masih berusia 5 tahun. 

"Selama latihan itu suka dapat perlakuan kasar, jadi semena-mena mereka aja. Seperti dipukulin, kalau ada salah apa sedikit itu dipukul," kata Ida.

Kemudian setelah remaja, Ida dikirim ke Kota Lampung untuk tampil sirkus. Dia merupakan pemain akrobatik udara (trapeze). Usut punya usut, Ida mengalami kecelakaan saat tampil. Dia terjatuh dari ketinggian 15 meter.

Nahasnya, dirinya tidak mendapatkan respon cepat dari pihak OCI. Ida hanya mendapatkan perawatan ala kadarnya seperti dipijat.

Kondisinya pun semakin parah, sehingga dirinya harus dilarikan ke Rumah Sakit. Sampai di rumah sakit, Ida pun akhirnya mengetahui jika mengalami patah tulang belakang yang mengakibatkan kelumpuhan dan harus hidup dengan menggunakan kursi roda hingga saat ini.

"Selama saya main itu enggak ada gaji dari kecil sampai saya kecelakaan jatuh, (terus) keluar, enggak ada gaji. Jadi itu mungkin yang ingin saya minta mereka memperhatikan hak-hak kami," tandas Ida.

Halaman Selanjutnya

Sebelumnya diberitakan, salah satu perwakilan mantan pemain sirkus, Ida Yan mengaku dirinya dibawa menjadi pemain sirkus di Taman Safari pada tahun 1976, sejak masih berusia 5 tahun. 

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |