Pengakuan Korban Modus Dokter Cabul Garut: Diremas Dada Agar Bayi Cepat Keluar hingga USG Gratis

1 day ago 5

Selasa, 15 April 2025 - 15:20 WIB

Garut, VIVA – Viral di media sosial, seorang dokter kandungan berinisial I yang pernah praktik di Klinik Karya Harsa, Garut, Jawa Barat, diduga melakukan aksi cabul terhadap pasien-pasiennya. 

Dugaan ini mencuat usai rekaman CCTV memperlihatkan tindakan tak senonoh sang dokter terhadap pasien ibu hamil.

Dalam video yang beredar luas di media sosial, tampak dokter tersebut meraba bagian dada seorang pasien wanita saat pemeriksaan berlangsung. 

Korban diketahui tidak mampu melawan karena sedang dalam posisi diperiksa di ruang praktik.

Salah satu korban memberanikan diri mengungkapkan pengalaman traumatisnya kepada dokter Mirza Mangku Anom dan dokter Purnawan melalui media sosial. 

Ia bercerita bahwa saat proses persalinan dalam kondisi kontraksi hebat yang justru menjadi sasaran tindakan tidak pantas dari sang dokter.

"Posisi saya waktu itu sedang mau melahirkan dok, lagi kontraksi lagi sakit-sakitnya, dokter Iril remas-remas payudara saya katanya biar terangsang dan cepat keluar si bayi, tapi saya malah nggak konsen dok, buyar semua padahal posisi lagi mengejan," tulis korban dalam pesan langsung.

Korban melanjutkan, setelah bayinya lahir, dokter I kembali memegang bagian sensitif tubuhnya dengan dalih memeriksa produksi ASI. 

"Padahal di sana ada bidan, kenapa nggak suruh bidan aja ya dok. Pas anak sudah lahir dia nanya sudah keluar belum ASI-nya sambil megang payudara saya langsung, nggak pakai izin," sambungnya.

Pengakuan lain datang dari perempuan yang juga merasa menjadi korban dokter cabul tersebut. Ia menyebutkan bahwa dokter sempat menyentuh area tubuh yang tidak ada kaitannya dengan proses pemeriksaan. 

Karena merasa tidak nyaman, korban akhirnya memilih berkonsultasi dengan bidan lain.

Modus tak pantas lainnya terungkap, yaitu penawaran USG gratis melalui pesan WhatsApp pribadi. Salah satu calon korban, berinisial F, mengaku nyaris menjadi korban setelah menerima tawaran mencurigakan tersebut.

"Maaf ini dokter Iril Syafril dari Klinik Karya Harsa. Saya hampir saja jadi korban. Cara USG-nya nggak sopan, tangannya hampir meraba bagian yang tidak senonoh," tulis korban. Setelah mengonfirmasi ke bagian administrasi klinik, pihak admin memastikan bahwa klinik tidak pernah mengadakan program USG gratis. Menurut pengakuannya, para pasien yang menerima pesan serupa bahkan langsung masuk ke ruang praktik tanpa prosedur pendaftaran resmi.

Kini, kasus ini tengah diselidiki oleh pihak kepolisian. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Garut, AKP Joko Prihatin, memastikan bahwa pihaknya telah mengantongi identitas pelaku dan tengah memburunya.

Kapolres Garut AKBP Mochmmad Fajar Gemilang mengecek tempat praktek ruangan pemeriksaan USG , dimana oknum dokter kandungan melakukan pelecehan terhadap pasiennya.

Photo :

  • VIVA.co.id/Diki Hidayat (Garut)

"Kita lagi cari. Diskresi kita wajib mengamankan 1x24 jam untuk melakukan penyelidikan," ujar Joko, Selasa, 15 April 2025.

Ia juga mengimbau para korban untuk segera melapor agar proses hukum dapat berjalan lebih cepat dan transparan.

Pernyataan dari pihak Klinik Karya Harsa pun akhirnya muncul ke publik. Wakil Direktur Klinik, dr. Dewi Sri Fitriani, menyebut pihaknya merasa sangat dirugikan oleh tindakan tidak senonoh yang dilakukan oknum dokter tersebut.

"Ini sangat merugikan kami dan mencoreng nama baik para dokter di Indonesia. Kami sudah mencium adanya perbuatan itu, sehingga kami melakukan koordinasi dengan kepolisian," ujar dr. Dewi.

Ia menjelaskan bahwa kecurigaan terhadap dokter Iril telah muncul sebelumnya, sehingga pihak klinik memutuskan memasang CCTV untuk mendokumentasikan aktivitas di ruang praktik.

Halaman Selanjutnya

Korban melanjutkan, setelah bayinya lahir, dokter I kembali memegang bagian sensitif tubuhnya dengan dalih memeriksa produksi ASI. 

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |