Mitos-Fakta Pembekuan Sel Telur yang Dilakukan Luna Maya, Kesuksesan Hingga 100 Persen?

4 hours ago 3

Jumat, 9 Mei 2025 - 00:40 WIB

Jakarta, VIVA – Luna Maya memilih untuk menjalani pembekuan sel telur sebelum resmi menikah dengan Maxime Bouttier. Luna menjalani prosedur tersebut pada tahun 2021, dengan harapan agar bisa membantunya dalam merencanakan memiliki keturunan.

Luna menjelaskan tindakan pembekuan sel telur itu merupakan salah satu bentuk persiapannya untuk bisa memiliki keturunan. Sebab, ketika berbicara mengenai masa reproduksi peluang seorang wanita untuk hamil secara alami menurun seiring bertambahnya usia karena kualitas dan jumlah sel telur yang menurun. Scroll untuk tahu cerita lengkapnya, yuk!

"Aku sebagai seorang perempuan, kita semua tau perempuan itu diciptakan ada masa menstruasinya. Karena kita ada masa reproduksi, ada masa di mana kita menopause dan aku pikir ini ya sesuatu tindakan persiapan aja, supaya kalau telur aku masih muda," ujar dia, dikutip Kamis 8 Mei 2025.

Berbicara mengenai pembekuan sel telur atau freezing egg yang dijalani Luna Maya, ternyata masih ada banyak mitos dan fakta terkait dengan prosedur medis itu. Apa saja?

Maxime Bouttier dan Luna Maya.

Photo :

  • Instagram @lunamaya.

Berikut mitos fakta mengenai pembekuan sel telur yang dijelaskan oleh Director of Fertilty and Ooycte Preservation di Aspire Houston Fertility Institute, Dr. Sabouni, dikutip dari laman Houston Fertility Institute.

Mitos 1: Pembekuan sel telur adalah proses yang rumit.

Faktanya, pembekuan sel telur adalah proses yang relatif mudah dengan hanya beberapa langkah:

  • Stimulasi Ovarium: Suatu prosedur yang melibatkan pengobatan hormonal yang meningkatkan jumlah sel telur yang tersedia untuk diambil.
  • Pemantauan: Proses penilaian pertumbuhan dan kematangan telur.
  • Pengambilan Sel Telur: Prosedur singkat dan minimal invasif yang dilakukan dengan anestesi untuk mendapatkan sel telur matang.
  • Kriopreservasi: Setelah diuji kualitasnya, sel telur dibekukan melalui vitrifikasi, yang melibatkan krioprotektan dan pendinginan cepat untuk mengawetkan struktur telur.
  • Penyimpanan: Sel telur disimpan pada suhu yang sangat rendah sampai dicairkan fertilisasi in vitro (IVF).

Mitos 2: Pembekuan sel telur tidak aman

Faktanya, pembekuan sel telur merupakan prosedur yang umumnya aman, namun proses ini dapat menimbulkan beberapa efek samping dan risiko, terutama dari obat-obatan yang digunakan dalam stimulasi ovarium. 

Bagi kebanyakan orang, efek sampingnya cukup ringan atau serupa dengan yang mereka alami selama siklus menstruasi (misalnya, kembung, rasa tidak nyaman, dan lain-lain). Dalam kasus yang jarang terjadi, komplikasi parah seperti sindrom hiperstimulasi ovarium (OHSS) dapat terjadi. Namun, pemantauan ketat oleh tenaga kesehatan profesional menjamin keselamatan selama prosedur berlangsung.

Mitos 3: Pembekuan sel telur dapat membahayakan kesuburan alami wanita

Faktanya kekhawatiran tentang pembekuan sel telur sering kali berkisar pada kesalahpahaman bahwa pembekuan sel telur dapat mengurangi pasokan alami sel telur yang layak. Namun, ini adalah kesalahpahaman. Meskipun individu dilahirkan dengan persediaan sel telur yang terbatas, banyak yang secara alami hilang seiring waktu. 

Ovarium mengandung folikel tempat sel telur berkembang, dan selama ovulasi, hanya satu sel telur yang matang, sementara yang lain larut. Stimulasi ovarium, bagian penting dari pembekuan sel telur, memungkinkan beberapa sel telur matang secara bersamaan. Proses ini tidak menghabiskan cadangan sel telur alami namun sebaliknya, ia menyimpan sel telur tambahan untuk dibekukan, sehingga kesuburan alami tidak terpengaruh.

Mitos 4: Hasil dari proses pembekuan sel telur beku tidak sebaik sel telur segar.

Faktanya penggunaan sel telur beku secara umum dianggap sebagai alternatif yang andal dan efektif untuk penggunaan sel telur segar dalam teknik reproduksi berbantuan. Kemajuan teknologi dalam kriopreservasi telah meningkatkan viabilitas sel telur beku, memastikan sel telur tetap mempertahankan kualitas dan integritasnya setelah dicairkan.

Saat ini, sel telur beku dan segar memiliki tingkat keberhasilan yang sebanding dalam hal pembuahan, perkembangan embrio, dan hasil kehamilan.

Mitos 5: Proses pembekuan sel telur memiliki prosentase besar untuk terjadinya kehamilan 

Faktanya kesuburan, konsepsi, kehamilan, dan kelahiran merupakan proses yang sangat rumit. Meskipun pembekuan sel telur dapat meningkatkan peluang Anda untuk hamil di kemudian hari, hal itu bukanlah jaminan. Banyak faktor yang berperan dalam keberhasilan konsepsi dan kehamilan, dengan sel telur hanya salah satu aspeknya.

Sangat penting bagi individu yang mempertimbangkan pembekuan sel telur untuk berkonsultasi dengan klinik kesuburan yang memiliki reputasi baik, untuk menerima informasi yang benar dan terkini berdasarkan situasi seseorang, termasuk kesehatan mereka secara keseluruhan, masalah kesuburan, usia, dan tujuan keluarga berencana.

Halaman Selanjutnya

Stimulasi Ovarium: Suatu prosedur yang melibatkan pengobatan hormonal yang meningkatkan jumlah sel telur yang tersedia untuk diambil. Pemantauan: Proses penilaian pertumbuhan dan kematangan telur. Pengambilan Sel Telur: Prosedur singkat dan minimal invasif yang dilakukan dengan anestesi untuk mendapatkan sel telur matang. Kriopreservasi: Setelah diuji kualitasnya, sel telur dibekukan melalui vitrifikasi, yang melibatkan krioprotektan dan pendinginan cepat untuk mengawetkan struktur telur. Penyimpanan: Sel telur disimpan pada suhu yang sangat rendah sampai dicairkan fertilisasi in vitro (IVF).

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |