Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini Demi Menyongsong Indonesia Emas 2045

9 hours ago 1

Kamis, 15 Mei 2025 - 12:02 WIB

VIVA – Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan, Kementerian PPN/Bappenas Amich Alhumami menjadi pembicara dalam Peluncuran Indeks Perkembangan Anak Usia Dini 2030, Early Childhood Development Index 2030 (ECDI 2030) Tahun 2024 yang digelar Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN bersama Bappenas dan BPS, pada Rabu, 14 Mei 2025 di Jakarta. 

Dalam kesempatan itu, Amich mendorong pemerintah untuk perhatian pada pembangunan sumber daya manusia sejak usia dini. Dia menyebut pendidikan anak usia dini atau di periode emas menjadi penting karena akan berpengaruh pada pembentukan karakternya di masa depan.

Terlebih saat ini pemerintah Indonesia menargetkan Indonesia Emas 2045 sebagai jargon utama. 

“Anak-anak usia dini yang menjadi target periode emas, itu perlu dirawat serta dipersiapkan dalam tiga hal kebutuhan esensial, yang harus terpenuhi yaitu pengasuhan, pendidikan dan kesehatan,” kata Amich Alhumami dalam pidatonya. 

Dia menjelaskan bahwa secara psikologis, seorang anak dengan pola asuh yang maka karakternya akan terbentuk secara baik. Sehingga seorang anak memiliki bekal untuk percaya diri, mandiri, bertanggung jawab, dan tidak mudah terpengaruh karena kekuatan karakternya.

"Sehingga hal ini dapat mewujudkan sumber daya manusia unggul nantinya akan bermanfaat bagi pembangunan bangsa dan negara demi menyongsong Indonesia Emas 2045," ujarnya.

Salah satu program yang didorongnya adalah komitmen pembangunan PAUD dan pemerataan layanan pendidikan di seluruh Indonesia. Pembangunan dan pemerataan pendidikan telah tercantum dalam Rencana Pembangunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan tanggung jawab berikutnya adalah implementasinya di lapangan. 

“Penting untuk diingat bahwa investasi pada PAUD tidak hanya berdampak positif terhadap perkembangan individu anak, tetapi juga terhadap masyarakat dan ekonomi secara keseluruhan,” ungkap Amich. 

Dirinya juga memaparkan kajian Bappenas bersama Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) yang menyebut pengembangan anak usia dini memiliki pengaruh positif terhadap capaian literasi dan numerasi suatu negara. Sehingga sebagai sumber daya, manusia Indonesia dapat bersaing dengan masyarakat dunia lainnya. 

"Pendidikan anak menjadi dasar yang kuat untuk menciptakan masyarakat yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan," jelasnya. 

Oleh karenanya, pengembangan anak usia dini holistik dan integratif atau PAUD harus dikerjakan secara gotong royong lintas elemen pemerintahan dan masyarakat sipil. Hal itu perlu dilakukan karena pembangunan manusia tidak mudah dilakukan dan membutuhkan jangka waktu yang panjang untuk menuai hasilnya. 

“Tentunya hal ini merupakan upaya lintas sektor, sehingga dibutuhkan kerja sama antara para pemangku kepentingan. Dalam hal ini, akademisi dan mitra pembangunan penting untuk dilibatkan dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045," terang Amich.

Halaman Selanjutnya

“Penting untuk diingat bahwa investasi pada PAUD tidak hanya berdampak positif terhadap perkembangan individu anak, tetapi juga terhadap masyarakat dan ekonomi secara keseluruhan,” ungkap Amich. 

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |