Perbedaan Stres dan Depresi: Jangan Sampai Salah Menilai Kesehatan Mentalmu

7 hours ago 2

VIVA – Bayangkan kamu sedang menghadapi tekanan kerja yang tinggi, tugas menumpuk, dan tenggat waktu yang makin dekat. Tubuhmu terasa lelah, pikiran kacau, dan emosi mudah meledak. Di saat seperti ini, banyak orang langsung berkata, “Aku depresi.” Padahal bisa jadi itu hanyalah stres. Di sisi lain, ada orang yang tampak biasa saja tapi merasa hampa, kehilangan minat terhadap hal-hal yang dulu disukai, dan terus-menerus merasa tidak berharga—ini bisa jadi tanda depresi.

Masalahnya, banyak orang masih belum bisa membedakan antara stres dan depresi. Padahal memahami perbedaannya sangat penting agar tidak salah langkah dalam mengatasinya. Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang perbedaan stres dan depresi, mulai dari definisi, gejala, penyebab, hingga cara menghadapinya.

Stres adalah respons tubuh terhadap tekanan atau tuntutan dari luar, baik itu dari pekerjaan, sekolah, keuangan, atau hubungan pribadi. Ini adalah reaksi alami dan umum, bahkan bisa bersifat positif jika memotivasi kita untuk bertindak. Sementara itu, depresi adalah gangguan suasana hati (mood disorder) yang bersifat klinis. Depresi bukan sekadar merasa sedih atau lelah, melainkan kondisi mental yang memengaruhi cara seseorang berpikir, merasa, dan menjalani aktivitas sehari-hari.

Dari penjelasan di atas bisa disimpulkan bahwa stres adalah respons sementara terhadap situasi tertentu. Sementara depresi adalah gangguan psikologis yang mendalam dan butuh penanganan medis. 

Meskipun stres dan depresi bisa memiliki gejala yang mirip, ada beberapa perbedaan mendasar. Beberapa gejala stress yang perlu dipahami antara lain: detak jantung cepat, mudah marah atau gelisah, sulit tidur, sulit berkonsentrasi, ketegangan otot, nafsu makan berubah hingga biasanya hilang setelah tekanan mereda

Sementara itu untuk gejala dari depresi antara lain, perasaan sedih berkepanjangan, kehilangan minat terhadap aktivitas yang disukai, rasa tidak berharga atau bersalah, pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri, gangguan tidur (tidak bisa tidur atau tidur terlalu lama), energi rendah atau kelelahan terus-menerus. Berbeda dengan stress, gejala depresi biasanya berlangsung setidaknya dua minggu atau lebih

Catatan: Jika kamu atau orang terdekat mengalami gejala depresi, sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan profesional.

Sama seperti gejalanya, penyebab stress dan depresi juga diketahui berbeda. Untuk penyebab stress sendiri biasanya berkaitan dengan tekanan dari pekerjaan, sekolah, atau keluarga, perubahan besar dalam hidup (misal pindah rumah, pernikahan), masalah keuangan atau hubungan, tanggung jawab yang berlebihan. Selain itu, stres biasanya bersumber dari faktor eksternal dan berlangsung dalam jangka pendek.

Sementara itu, untuk penyebab depresi sendiri berkaitan dengan ketidakseimbangan kimia dalam otak (neurotransmitter seperti serotonin dan dopamin),  genetika atau riwayat keluarga, trauma masa lalu, masalah psikologis yang mendalam, stres berkepanjangan yang tidak ditangani dengan baik. Selain itu, depresi sering kali merupakan hasil interaksi antara faktor biologis, psikologis, dan sosial.

Dampak Terhadap Kehidupan Sehari-hari

Stres bisa mengganggu produktivitas, tapi biasanya tidak sepenuhnya melumpuhkan. Seseorang yang stres masih bisa menjalani rutinitas, walau tidak optimal. Sebaliknya, depresi bisa menyebabkan seseorang benar-benar kehilangan kemampuan untuk menjalankan aktivitas sehari-hari, seperti bangun dari tempat tidur, makan, atau bekerja.

Penanganan: Mana yang Bisa Diatasi Sendiri, Mana yang Butuh Bantuan Profesional?

Ada beberapa cara sederhana dalam mengatasi stress yakni:

  • Olahraga teratur
  • Meditasi atau teknik pernapasan dalam
  • Manajemen waktu yang lebih baik
  • Bercerita kepada orang terpercaya
  • Liburan atau istirahat sementara
  • Stres bisa diatasi dengan perubahan gaya hidup dan strategi coping yang sehat.

Sementara itu untuk mengatasi depresi beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain:

  • Konsultasi ke psikolog atau psikiater
  • Terapi kognitif perilaku (CBT)
  • Obat antidepresan (jika diresepkan)
  • Dukungan dari keluarga dan lingkungan
  • Kombinasi terapi dan perubahan gaya hidup
  • Penanganan depresi tidak bisa dilakukan sendiri. Diperlukan intervensi profesional agar tidak berkembang menjadi kondisi yang lebih serius.

Mengapa Penting Mengetahui Perbedaannya?

Salah kaprah tentang stres dan depresi bisa membuat seseorang menyepelekan kondisi mental yang serius. Misalnya, orang yang depresi dibiarkan begitu saja karena dianggap “hanya stres.” Sebaliknya, orang yang hanya mengalami stres bisa menjadi depresi jika tekanan tidak ditangani dengan baik.

Dengan memahami perbedaannya kita bisa mengambil tindakan yang tepat. Selain itu,  kita lebih peka terhadap kondisi diri sendiri dan orang lain. Kita juga bisa membantu membangun lingkungan yang lebih peduli pada kesehatan mental.

Jangan Remehkan Sinyal dari Pikiranmu

Stres dan depresi memang bisa tampak serupa, tapi dampaknya sangat berbeda. Stres adalah hal wajar yang bisa dikelola, sementara depresi adalah kondisi serius yang membutuhkan penanganan profesional. Jangan biarkan ketidaktahuan membuatmu atau orang terdekat terjebak terlalu lama dalam penderitaan mental. Dengarkan tubuh dan pikiranmu. Jika merasa tidak sanggup menghadapi sendiri, jangan ragu untuk meminta bantuan. Menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik.

Jika kamu merasa artikel ini bermanfaat, silakan bagikan kepada teman atau keluargamu. Edukasi kesehatan mental dimulai dari hal sederhana: mengenali dan peduli.

Halaman Selanjutnya

Sementara itu, untuk penyebab depresi sendiri berkaitan dengan ketidakseimbangan kimia dalam otak (neurotransmitter seperti serotonin dan dopamin),  genetika atau riwayat keluarga, trauma masa lalu, masalah psikologis yang mendalam, stres berkepanjangan yang tidak ditangani dengan baik. Selain itu, depresi sering kali merupakan hasil interaksi antara faktor biologis, psikologis, dan sosial.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |