Senin, 26 Mei 2025 - 10:06 WIB
Jakarta, VIVA — PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re kembali menyelenggarakan turnamen futsal tahunan yang tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga sarana strategis untuk mempererat sinergi antara BUMN dan para pemangku kepentingannya. Tahun ini, gelaran tersebut melibatkan 16 tim, meningkat dari 12 tim pada tahun sebelumnya, serta diikuti oleh sejumlah entitas baru, termasuk regulator dan instansi pengawasan keuangan negara.
Direktur Teknik Operasi Indonesia Re, Delil Khairat, menyebut kegiatan ini sebagai medium penting untuk membangun komunikasi informal, pemahaman bersama, dan semangat kolaboratif lintas institusi. “Tujuan utamanya adalah memperkuat kolaborasi dan menjalin saling pengertian sesama stakeholders. Kami ingin hubungan yang selama ini bersifat formal bisa terbangun lebih akrab dan cair lewat olahraga,” ujarnya dalam keterangannya, Minggu 25 Mei 2025.
Yang menjadi sorotan utama dalam turnamen tahun ini adalah keikutsertaan sejumlah instansi baru dari sektor regulator dan pengawasan negara. Selain entitas yang selama ini berada dalam ekosistem Indonesia Re seperti Reindo Syariah, Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), dan holding IFG serta anak usahanya, tahun ini partisipasi meluas ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun) Kejaksaan Agung, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), hingga Asdep Asuransi dan Dana Pensiun (Asdapen) Kementerian BUMN.
“Ini kali pertama beberapa instansi regulator dan lembaga pengawasan ikut serta, dan ini sangat kami apresiasi. Ada OJK, Jamdatun, BPKP, dan Asdapen. Kolaborasi lintas institusi seperti ini sangat positif karena kita sehari-hari memang saling berinteraksi, baik dalam bentuk pengawasan, pendampingan, maupun konsultasi,” jelas Delil.
Partisipasi dua perusahaan asuransi lain yakni BNI Life dan Menteri Pakarta juga menambah dinamika dan keragaman dalam turnamen ini, sekaligus menunjukkan bahwa olahraga bisa menjadi jembatan kolaboratif yang efektif antar-entitas dalam sektor keuangan dan asuransi.
Pemilihan cabang olahraga futsal bukan tanpa alasan. Delil menyebut futsal sebagai olahraga yang paling diminati dan paling populer di lingkungan korporasi, termasuk di kalangan BUMN dan perusahaan asuransi. Hampir semua peserta dalam turnamen ini memiliki klub futsal internal, sehingga menjadikan turnamen tidak hanya kompetitif tapi juga penuh antusiasme.
“Futsal ini permainan rakyat. Selain seru, memacu adrenalin, dan menyenangkan, juga bisa dinikmati baik oleh pemain maupun penonton. Sangat cocok untuk tujuan utama kami, yakni menciptakan ruang interaksi yang sehat dan bahagia di antara stakeholder,” katanya.
Selain itu, lokasi pertandingan tahun ini pun dipilih lebih strategis dan efisien, dengan dua lapangan disediakan agar pertandingan dapat berlangsung secara paralel dan tuntas dalam satu hari. “Tahun ini kami pindahkan venue ke tempat yang lebih memadai, agar seluruh pertandingan selesai dalam sehari. Lebih efisien dan semua bisa menang,” ujar Delil.
Meski kegiatan ini bernuansa santai dan rekreatif, Delil menegaskan bahwa dampaknya sangat nyata terhadap hubungan kerja antara perusahaan. Menurutnya, di balik kompetisi yang bersahabat, ada ruang untuk membangun kepercayaan dan membuka jalur komunikasi yang lebih terbuka antar-entitas, termasuk dengan regulator.
“Di satu sisi kita bisa kompetitif, bersaing sehat di industri. Tapi di sisi lain kita juga perlu menjalin hubungan yang harmonis dan produktif. Dengan regulator pun, kita kerap berdiskusi, minta arahan, atau menyampaikan kekhawatiran terkait isu-isu sensitif. Hubungan yang baik bisa membuat semua proses itu lebih efektif,” jelasnya.
Delil pun berharap turnamen ini dapat terus berkembang di tahun-tahun mendatang. “Tahun depan, InsyaAllah bisa lebih besar lagi. Jumlah peserta bisa ditambah, acaranya lebih meriah, sehingga dampaknya terhadap kolaborasi dan soliditas ekosistem keuangan nasional juga semakin terasa,” pungkasnya.
Turnamen seperti ini mencerminkan pentingnya ruang non-formal dalam membangun komunikasi lintas institusi, terutama di sektor yang sering kali diwarnai regulasi ketat dan tekanan profesional. Indonesia Re menunjukkan bahwa lewat semangat sportivitas, ruang kolaboratif bisa tercipta lebih mudah dan produktif.
Halaman Selanjutnya
Selain itu, lokasi pertandingan tahun ini pun dipilih lebih strategis dan efisien, dengan dua lapangan disediakan agar pertandingan dapat berlangsung secara paralel dan tuntas dalam satu hari. “Tahun ini kami pindahkan venue ke tempat yang lebih memadai, agar seluruh pertandingan selesai dalam sehari. Lebih efisien dan semua bisa menang,” ujar Delil.