Jakarta, VIVA - Presiden RI Prabowo Subianto melakukan wawancara dengan sejumlah jurnalis senior yang juga pemimpin redaksi media massa. Ada berbagai isu yang dibahas dalam wawancara Prabowo dengan 7 jurnalis senior itu.
Pakar yang juga Direktur Indonesia Political Review (IPR) Iwan Setiawan menilai wawancara khusus Presiden Prabowo dengan tujuh jurnalis senior patut diapresiasi.
Menurut dia, mungkin pertama kalinya dalam sejarah Indonesia ada Presiden yang berani berhadapan sendirian dengan tujuh pemimpin redaksi secara on the record.
Pun, durasi wawancara itu Prabowo dibanjiri pertanyaan spontan selama empat jam. "Dan, ini baru terjadi pertama kali dalam sejarah perjalanan Presiden Republik Indonesia. Bagi saya, yang dilakukan Presiden Prabowo ini merupakan hal yang sangat positif,” kata Iwan di Jakarta, Selasa, 8 April 2025.
Dia menyebut dalam wawancara itu, Prabowo mampu menjawab semua pertanyaan sulit dengan jelas dan tepat. "Penguasaan beliau atas berbagai persoalan bangsa luar biasa,” jelas Iwan.
Presiden RI Prabowo Subianto.
Meski, ia juga mengatakan sebelumnya memang ada pertemuan dengan pemimpin redaksi membahas berbagai hal. Namun, tak pernah dibuat tanpa sensor on the record.
“Ini adalah bukti Presiden Prabowo memang pro keterbukaan informasi dan menguasai materi,” tutur Iwan.
Lebih lanjut, Iwan menuturkan penilaian 6 dari 10 atas kinerja Pemerintah oleh Prabowo dalam wawancara khusus itu juga fair. Ia mengatakan artinya Presiden punya kesadaran masih banyak yang harus diperbaiki dari Pemerintahan yang ia pimpin.
Menurut dia, dengan cara Prabowo mau wawancara dengan jurnalis menunjukkan beberapa hal. Pertama, wawancara itu menegaskan dan ingin menyampaikan pesan kepada publik bahwa Prabowo tak anti atau tak alergi dengan kritik.
“Kalau kita perhatikan, pertanyaan bahkan kritikan para jurnalis tersebut sangat tajam menusuk dan pedas,” ujar Iwan.
Kedua, ia bilang wawancana Prabowo dengan para jurnalis senior itu menunjukkan kualitas dan kapasitas Presiden RI yang bisa dikatakan secara intelektual dan emosional mumpuni.
Lalu, yang ketiga, menggambarkan semua kebijakan dan program yang dikeluarkan Prabowo sudah melalui kajian intelektual yang mumpuni. Selain itu, dari pemikiran yang mendalam dan visi yang jelas.
Meski demikian, perangkat komunikasi Presiden belum bisa mengkomunikasikan semua itu kepada publik.
“Sehingga persepsi dan kesan publik terhadap presiden dan programnya tidak holistik,” ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Lebih lanjut, Iwan menuturkan penilaian 6 dari 10 atas kinerja Pemerintah oleh Prabowo dalam wawancara khusus itu juga fair. Ia mengatakan artinya Presiden punya kesadaran masih banyak yang harus diperbaiki dari Pemerintahan yang ia pimpin.