Privasi di Android vs iPhone: Mana yang Lebih Aman untuk Data Pribadi Anda?

4 hours ago 1

Sabtu, 17 Mei 2025 - 06:00 WIB

Jakarta, VIVA – Privasi digital kini menjadi isu krusial seiring meningkatnya kekhawatiran pengguna terhadap penyalahgunaan data pribadi. Di tengah persaingan ketat dua sistem operasi besar, Android dan iPhone (iOS), fitur privasi menjadi salah satu faktor penentu pilihan pengguna. Tak hanya soal desain atau performa, tapi juga seberapa aman data kita saat menggunakan perangkat tersebut.

Apple dan Google terus berinovasi dalam menghadirkan sistem keamanan canggih di platform mereka. Apple mengedepankan transparansi dan kontrol penuh terhadap data, sementara Google mulai mengejar ketertinggalannya dengan fitur-fitur privasi baru di Android. 

Namun, seberapa besar perbedaan keduanya, dan siapa yang lebih unggul?

1. Izin Aplikasi dan Pengendalian Lokasi

Apple memberikan kontrol penuh terhadap data lokasi dan izin aplikasi. Sejak iOS 14, pengguna bisa memilih apakah aplikasi hanya boleh mengakses lokasi sekali, saat digunakan, atau tidak sama sekali. Selain itu, iOS menampilkan indikator saat kamera atau mikrofon sedang aktif.

Android juga telah mengadopsi pendekatan serupa sejak Android 10 dan meningkatkannya di Android 12 dan 13. Kini pengguna dapat memberikan izin hanya satu kali, dan sistem akan mencabut izin secara otomatis jika aplikasi tidak digunakan dalam waktu tertentu.

2. Pelacakan Aktivitas Aplikasi

Apple memperkenalkan fitur App Tracking Transparency (ATT) di iOS 14.5, yang mengharuskan aplikasi meminta izin sebelum melacak aktivitas pengguna di aplikasi dan situs lain. Ini secara drastis mengurangi praktik pelacakan lintas aplikasi.

Sementara itu, Google belum menerapkan sistem ATT setara, meskipun mereka memperkenalkan Privacy Sandbox untuk Android yang bertujuan menggantikan pelacakan berbasis ID iklan dengan pendekatan lebih privat. Namun, ini masih dalam tahap pengembangan awal dan belum diadopsi luas.

3. Pemrosesan Data dan Keamanan On-Device

Apple menekankan bahwa banyak data pengguna diproses langsung di perangkat (on-device) tanpa dikirim ke server, seperti dalam fitur Face ID, Siri, dan analitik. Hal ini mengurangi risiko kebocoran data.

Google juga mulai menerapkan pemrosesan on-device dalam beberapa fitur seperti Live Caption dan Smart Reply. Namun, karena model bisnis Google banyak bergantung pada iklan, pengumpulan data tetap menjadi bagian dari ekosistem Android.

Secara umum, iPhone (iOS) saat ini masih unggul dalam hal kontrol privasi dan transparansi. Apple lebih ketat terhadap praktik pelacakan data dan memberi pengguna lebih banyak kendali. Android terus berkembang dan menunjukkan kemajuan, terutama dalam versi terbaru, namun masih perlu waktu untuk menyamai standar privasi yang ditetapkan Apple.

Namun pilihan terbaik tetap bergantung pada kebutuhan pengguna. Jika privasi adalah prioritas utama Anda, iPhone bisa menjadi pilihan yang lebih kuat. Tetapi bagi pengguna yang menginginkan fleksibilitas dan tetap waspada terhadap izin aplikasi, Android juga bisa sangat aman jika dikonfigurasi dengan benar.

Halaman Selanjutnya

Apple memperkenalkan fitur App Tracking Transparency (ATT) di iOS 14.5, yang mengharuskan aplikasi meminta izin sebelum melacak aktivitas pengguna di aplikasi dan situs lain. Ini secara drastis mengurangi praktik pelacakan lintas aplikasi.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |