Solo, VIVA - Langkah untuk memperluas jangkauan Program Mitra Dapur Makan Bergizi (MBG) di Solo, Jawa Tengah, terus dilakukan.
Acara menghadirkan lebih dari 100 pengusaha lokal, dan mempertemukan peran kunci antara sektor swasta, Pemerintah Daerah, serta organisasi lokal, termasuk HIPMI Solo yang mendapat penugasan dari Wali Kota Solo guna mendukung akselerasi kebutuhan dapur makan bergizi gratis.
“Dengan 30.000 dapur dan kurang lebih 50 tenaga kerja per dapur, kita dapat menciptakan 1,5 juta lapangan kerja. Ini adalah dampak langsung yang bisa kita rasakan dari program MBG,” kata Jermia Eka Leksana, dari Divisi Kemitraan Percepatan Mitra MBG, Ralali Group, pada Rabu, 21 Mei 2025.
Foto istimewa
Photo :
- VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon
Kata dia, Solo sendiri menunjukkan kesiapan luar biasa. Sebab, saat ini ada lebih dari 400 lembaga PAUD, 230 SD, 80 SMP, serta 80 SMA/SMK aktif yang jadi target penerima manfaat. Di sisi lain, pendukung layanan kesehatan, ada 17 puskesmas dan sekitar 20 rumah sakit di lima kecamatan.
Kemudian, lebih dari 11.000 UMKM aktif dan 297 koperasi yang menjadikan Solo ekosistem subur bagi distribusi bahan pangan lokal. Tapi lanjutnya, dari sisi penyediaan dapur MBG, baru sekitar 10 persen dari total kebutuhan yang terpenuhi. Setidaknya, perlu 30 dapur tambahan untuk mengejar target jangka pendek.
Kata dia, Program Mitra Dapur MBG sendiri dirancang terbuka, tidak hanya pelaku kuliner yang bisa terlibat. Mereka yang punya properti, modal, maupun komitmen sosial bisa gabung dan jadi bagian dari solusi.
Dengan skema berbagi hasil yang transparan dan berbasis keberlanjutan, program ini disebut menyentuh isu gizi, penciptaan lapangan kerja, sekaligus mendukung target SDGs dan Indonesia Emas 2045.
“Dengan makanan bergizi, kita ikut berkontribusi mencerdaskan kehidupan bangsa melalui SDM yang unggul untuk menyambut Indonesia Emas 2045,” katanya.
Prabowo Yakin Indonesia Bisa Suplai Energi ke Seluruh Dunia
Indonesia disebut memiliki potensi energi yang sangat besar.
VIVA.co.id
21 Mei 2025