Punya 735 Ribu Followers, Rekha Lena Kini Fokus Bantu Perempuan Lewat Pendidikan

9 hours ago 1

Jumat, 9 Mei 2025 - 18:24 WIB

Jakarta, VIVA – Selebgram dan figur publik Rekha Lena mencatatkan pencapaian membanggakan dalam perjalanan akademiknya. Pada Rabu, 7 Mei 2025, Rekha resmi diwisuda sebagai lulusan program Magister Administrasi Bisnis dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran (Unpad). Tidak hanya lulus, ia juga meraih predikat summa cum laude dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna, yakni 4,0.

Meski telah menyelesaikan seluruh tugas akademiknya pada tahun 2024, Rekha memilih menunda keikutsertaannya dalam prosesi wisuda. Keputusan ini diambil karena sejumlah pertimbangan pribadi. Rekha yang kini memiliki lebih dari 735 ribu pengikut di media sosial, menuturkan bahwa pendidikan tetap menjadi prioritas utama dalam hidupnya, meski ia sudah aktif sebagai publik figur. Scroll lebih lanjut ya.

Usai meraih gelar magister, Rekha Lena mengungkapkan keinginannya untuk berkontribusi lebih besar dalam dunia pendidikan, khususnya bagi perempuan. Ia ingin membuka akses pendidikan bagi anak-anak, terutama dari kalangan kurang mampu.

Ilustrasi buku dan pendidikan (dokumen pribadi)

“Banyak perempuan di Indonesia masih kurang mendapatkan akses pada pendidikan. Padahal, pendidikan salah satu sarana yang sangat penting untuk membentuk pribadi yang baik,” ujar Rekha Lena, Jumat, 9 Mei 2025.

Dalam pandangannya, akses terhadap pendidikan yang layak merupakan fondasi bagi masa depan seseorang. Ketika akses tersebut terbatas, maka dampaknya bisa sangat luas, termasuk pada pola pikir dan pilihan hidup seseorang.

Rekha turut mengangkat hasil survei dari situs Seeking Arrangement yang menyebut Indonesia sebagai negara dengan jumlah sugar daddy terbanyak kedua di Asia, setelah India. Data ini menurutnya mencerminkan kondisi pendidikan di negara tersebut.

“Coba cek data, Indonesia menjadi negara kedua dengan sugar daddy terbanyak lho. Yang pertama itu India. Apa persamaan 2 negara tersebut? Bisa dilihat dari pendidikan yang minim, sehingga menghasilkan banyak perempuan yang tidak bisa berpikir, asal instan dapat uang ya nggak usah belajar. Padahal kalau mereka berpendidikan tinggi, pola pikirnya tidak akan seperti itu,” tuturnya.

Berangkat dari keprihatinan itu, Rekha Lena merancang impian besar: mendirikan sekolah gratis bagi anak-anak berpotensi, terutama anak perempuan dari keluarga kurang mampu. Sekolah ini nantinya akan difokuskan pada pengembangan keterampilan yang sesuai dengan bakat masing-masing siswa.

“Impian saya punya sekolah gratis untuk anak-anak yang punya mimpi besar. Setiap orang pasti punya kemampuan dan skill yang berbeda. Saya ingin sekali punya sekolah yang mampu mengasah skill setiap siswa menjadi profesional dalam bidangnya,” tambah Rekha, yang saat ini juga sedang melanjutkan studi ke jenjang doktoral (S3).

Lebih jauh, Rekha menyampaikan harapannya kepada pemerintahan Prabowo-Gibran agar terus berkomitmen membuka akses pendidikan seluas-luasnya bagi rakyat Indonesia, khususnya perempuan.

“Pendidikan salah satu sarana untuk mendidik supaya memiliki pribadi baik. Ketika pribadi baik, maka negara akan lebih baik. Karena sebuah bangsa yang baik itu dibentuk dari pribadi-pribadi yang baik juga,” pungkasnya

Halaman Selanjutnya

“Coba cek data, Indonesia menjadi negara kedua dengan sugar daddy terbanyak lho. Yang pertama itu India. Apa persamaan 2 negara tersebut? Bisa dilihat dari pendidikan yang minim, sehingga menghasilkan banyak perempuan yang tidak bisa berpikir, asal instan dapat uang ya nggak usah belajar. Padahal kalau mereka berpendidikan tinggi, pola pikirnya tidak akan seperti itu,” tuturnya.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |