New York, VIVA – Sidang Sean “Diddy” Combs dimulai pada 12 Mei 2025, atas tuduhan terkait perdagangan seks dan kejahatan terorganisir.
Sidang maestro hip-hop Sean “Diddy” Combs atas tuduhan perdagangan seks dan kejahatan terorganisir dimulai pada 12 Mei 2025, di Pengadilan Federal Manhattan di New York City.
Diddy, yang dikenal karena kepribadiannya yang luar biasa dan citranya yang kuat, memasuki ruang sidang dengan mengenakan pakaian sederhana, dengan sikap tenang dan serius. Penampilan barunya, yang menampilkan rambut yang sepenuhnya beruban, telah menarik perhatian, dengan beberapa ahli menyarankan bahwa itu mungkin merupakan bagian dari strategi hukum yang diperhitungkan untuk memengaruhi persepsi hakim.
Taktik Psikologis di Balik Penampilan Diddy
Dikutip laman KBI Zoom, keputusan Diddy untuk membiarkan rambutnya beruban saat dipenjara di Pusat Penahanan Metropolitan di Brooklyn, New York, tempat ia dilarang menggunakan pewarna rambut, mungkin bukan hanya konsekuensi dari aturan penahanan. Para ahli hukum telah berspekulasi bahwa rambut Diddy yang beruban bisa jadi merupakan taktik psikologis untuk menampilkan dirinya sebagai orang yang lebih tua, lebih tenang, dan tidak terlalu mengancam.
Alan Tuerkheimer, seorang ahli hukum, menjelaskan kepada Us Weekly bahwa Diddy dan tim hukumnya sangat menyadari bagaimana mode dan penampilan dapat memengaruhi hakim. Tuerkheimer menyarankan bahwa penampilan baru Diddy, termasuk rambutnya yang beruban, mungkin secara tidak sadar menyampaikan rasa kedewasaan dan penyesalan tanpa secara langsung mengakui kesalahannya. Strategi halus ini bertujuan untuk membentuk persepsi hakim, membuat Diddy tampak tidak terlalu mengancam dan lebih tenang, yang berpotensi memengaruhi penilaian mereka.
Joshua Ritter, seorang pengacara hukum pidana yang berbasis di Los Angeles, menyuarakan sentimen ini. Ritter menunjukkan bahwa penampilan Diddy yang sederhana dan tidak terawat dapat menciptakan kesan yang bertentangan dengan tuduhan yang dihadapinya, terutama di benak 12 hakim yang akan memutuskan nasibnya.
Perkembangan Sidang dan Tuduhan terhadap Diddy
Pada hari pertama persidangan Diddy, jaksa menuduhnya menjalankan organisasi kriminal selama lebih dari 20 tahun, diduga menggunakan ketenaran dan kekayaannya untuk memaksa wanita berpartisipasi dalam pesta "aneh" yang penuh kekerasan dan eksploitatif. Pesta seks selama beberapa hari ini dilaporkan melibatkan narkoba, kekerasan fisik, dan pemerasan melalui rekaman video.
Saksi kunci dalam kasus ini termasuk mantan pacar Diddy, Cassie Ventura, yang mengklaim bahwa dia dipaksa melakukan tindakan seks dan mengalami kekerasan fisik dan emosional. Perempuan lain, yang disebut sebagai Jane dan Mia, juga menuduh adanya pelecehan serupa. Salah satu bukti paling mengerikan yang diajukan adalah video tahun 2016 yang memperlihatkan Diddy menyerang Ventura di sebuah hotel di Los Angeles, dengan petugas keamanan hotel Israel Florez yang bersaksi melawan Diddy.
Daniel Phillip, seorang mantan penari pria, juga bersaksi bahwa ia dibayar untuk melakukan tindakan seksual dengan Ventura di bawah arahan Diddy. Phillip mengingat beberapa kejadian di mana ia dibayar ribuan dolar untuk setiap sesi dan menyaksikan perilaku kasar Diddy terhadap Ventura.
Pembelaan dan Strategi Hukum Diddy
Pengacara pembela Diddy, Teny Geragos, mengakui temperamen rapper tersebut dan riwayat masalah manajemen amarahnya, tetapi membantah tuduhan perdagangan seks. Geragos berpendapat bahwa meskipun perilaku Diddy terhadap Ventura kasar, itu bukan merupakan perdagangan seks. Ia menekankan bahwa kekerasan dalam rumah tangga dan perdagangan seks adalah masalah hukum yang berbeda.
Selain itu, tim hukum Diddy telah menyatakan bahwa tuduhan tersebut mungkin bermotif finansial, dengan mengutip upaya Ventura sebelumnya untuk mencari penyelesaian perdata. Tim Diddy telah mengisyaratkan untuk menggambarkannya sebagai "swinger" daripada seorang penjahat, sebuah argumen yang dirancang untuk melemahkan beratnya tuduhan tersebut.
Sidang yang diperkirakan berlangsung selama 8-10 minggu itu akan menyelidiki lebih jauh tuduhan serius terhadap Diddy, termasuk kesaksian sejumlah saksi dan penyajian bukti. Jika terbukti bersalah, tokoh besar itu menghadapi kemungkinan hukuman penjara seumur hidup, sangat kontras dengan citra kuat yang pernah ia tunjukkan di industri hiburan.
Seiring berlanjutnya persidangan, semua mata tertuju pada bagaimana strategi hukum dan sikap Diddy di ruang sidang akan mempengaruhi hasilnya. Penampilannya, pilihan taktik hukum, dan argumen pembelaannya dapat memainkan peran penting dalam membentuk keputusan hakim dalam salah satu persidangan yang paling banyak dipublikasikan pada tahun 2025.
Halaman Selanjutnya
Pada hari pertama persidangan Diddy, jaksa menuduhnya menjalankan organisasi kriminal selama lebih dari 20 tahun, diduga menggunakan ketenaran dan kekayaannya untuk memaksa wanita berpartisipasi dalam pesta "aneh" yang penuh kekerasan dan eksploitatif. Pesta seks selama beberapa hari ini dilaporkan melibatkan narkoba, kekerasan fisik, dan pemerasan melalui rekaman video.