Jumat, 9 Mei 2025 - 23:32 WIB
Magelang, VIVA – Dalam rangka memperingati hari jadi ke-60 yang jatuh pada 13 Mei 2025, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menggelar Suadesa Festival 2025 sebagai bentuk nyata dari komitmen mereka dalam pengembangan masyarakat desa. Festival yang berlangsung pada 10 hingga 11 Mei 2025 ini akan diselenggarakan di Gasblock PGN Karangrejo, Magelang, dan menjadi bagian dari program “Desa Energi Berdikari Pertamina” yang menjadikan Desa Karangrejo, Borobudur sebagai desa binaan.
Suadesa Festival 2025 mengangkat semangat pemberdayaan masyarakat dan pelestarian budaya dengan menghadirkan berbagai kegiatan yang menyentuh langsung potensi lokal. Acara ini juga menjadi ajang untuk mempererat hubungan antara PGN, masyarakat, dan komunitas budaya. Scroll lebih lanjut ya.
“Suadesa Festival diharapkan dapat menjadi pesta rakyat untuk memantik ruang-ruang ekonomi baru, dengan memanfaatkan sumber daya lokal secara maksimal. Selain itu, partisipasi masyarakat sekitar diharapkan dapat memperkuat ikatan sosial dengan PGN dan komunitas-komunitas budaya lokal yang terlibat,” ujar Sekretaris Perusahaan PGN, Fajriyah Usman, pada 9 Mei 2025.
Salah satu daya tarik utama festival ini adalah Pasar Suadesa yang akan diramaikan oleh 40 tenant UMKM dari Desa Karangrejo dan Desa Wringin Putih. Produk-produk khas seperti kerajinan tangan, makanan tradisional, jamu, batik, hingga aksesoris Borobudur akan ditawarkan oleh para pelaku usaha lokal. UMKM dibagi menjadi dua kategori, yaitu kuliner dan kerajinan (craft), untuk menunjukkan keragaman potensi desa yang telah dibina secara berkelanjutan.
Menariknya, festival ini juga dijadikan momentum oleh PGN untuk memperkenalkan penggunaan energi ramah lingkungan. Gaslink C-Cyl, yakni gas dalam bentuk Cylinder CNG, akan dimanfaatkan oleh para pelaku UMKM kuliner. Tak hanya itu, Balkondes PGN dan Desa Karangrejo juga telah menerapkan energi hijau berupa panel surya yang menunjang kebutuhan listrik dan hospitality di kawasan tersebut.
Grup band Shaggydog
Photo :
- ANTARA FOTO/Ismar Patrizki
Kepedulian terhadap lingkungan juga menjadi bagian integral dari penyelenggaraan festival. Pasar Suadesa tidak menyediakan kantong plastik bagi pengunjung, dan mendorong mereka untuk membawa tas belanja sendiri dari bahan non-plastik sebagai bentuk kontribusi terhadap pengurangan sampah plastik.
Festival ini turut dimeriahkan oleh penampilan seni budaya dari komunitas lokal seperti Shaggydog, Irta Amalia, dan Om Janema. Kegiatan budaya tidak hanya bersifat hiburan, tetapi juga edukatif.
Dalam Workshop Suadesa, peserta diajak untuk belajar langsung membuat kerajinan seperti anyaman, tenun, ukiran, dan keramik menggunakan bahan alami. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan melestarikan teknik tradisional yang diwariskan secara turun temurun, sembari menanamkan nilai-nilai keberlanjutan lingkungan.
“PGN menjalankan prinsip sosial dan kemasyarakatan melalui program-program CSR. Suadesa Festival menjadi salah satu wujud perhatian PGN dalam rangka memajukan ekonomi desa dengan menggali potensi-potensi lokal. Desa Karangrejo memiliki banyak potensi besar dalam sektor UMKM, pariwisata dan ekonomi kreatif. Semoga, Suadesa Festival memberikan manfaat bagi Desa Karangrejo untuk terus berkembang dan dapat menjadi festival desa tahunan yang selalu dinantikan di tahun-tahun mendatang,” tutup Fajriyah.
Halaman Selanjutnya
Festival ini turut dimeriahkan oleh penampilan seni budaya dari komunitas lokal seperti Shaggydog, Irta Amalia, dan Om Janema. Kegiatan budaya tidak hanya bersifat hiburan, tetapi juga edukatif.