Bandung, VIVA - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi minta ASN di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat tak mengeluh terkait perubahan jam operasional kerja pada Bulan Ramadan pada pukul 06;30 WIB. Dedi berpendapat, seharusnya ASN tetap bersyukur jika dibandingkan dengan para para pekerja buruh yang notabene berpenghasilan terbatas dengan beban produksi tinggi.
“Saya tegaskan itu adalah bagian dari mindset berpikir kita yang harus segera dibenahi. Agar selesai Sahur, Salat Subuh tidak terus tidur lagi agar tidak terjadi kemacetan menuju kantor pada jam yang sama, sehingga Pemerintah ini menjadi solusi bagi berbagai problem di masyarakat,” ujar Dedi Mulyadi, Senin, 3 Maret 2025.
Dedi menilai, hal wajar jika ASN di Lingkungan Pemprov Jabar masih memerlukan adaptasi dengan kebijakan baru tersebut. “Saya faham bahwa kebijakan itu ada juga yang tidak menerima dengan alasan kepagian, harus ngurus anak dulu, nganter anak dulu berbagai hal diucapkan,” terangnya.
“Ya maklum kebijakan yang baru di provinsi kalau di saya dulu jadi Bupati Purwakarta sudah bisa berjalan bertahun - tahun dan efektif,” tambahnya.
Dedi juga menekankan para ASN agar tidak berkeluh kesah dengan kebijakan baru ini karena tidak mengubah hak mereka dari segi pendapatan. “Jadi ASN harus bersyukur banget. Kenapa? ASN itu produktif tidak produktif bekerja gajinya sama. Bahkan, di ASN itu kadang saya merasa prihatin kenapa yang rajin kerja gajinya segitu, yang males gajinya segitu,“ ungkapnya.
“ASN itu nggak kerja pun gajinya bisa 13 kali bahkan 14 kali dengan istilah-istilah yang lain tunjang kinerjanya sangat luar biasa sangat tinggi menurut saya. Kemudian, jam kerjanya ya begitu, masuk pagi keluar sore dan setiap hari tidak ada perubahan, di ASN itu enggak ada PHK kecuali diberhentikan dengan alasan tertentu,” katanya.
Dedi juga meminta para ASN untuk berkaca pada propfesi buruh pabrik yang notabene bekerja dengan pola kerja dengan jadwal shift. “Coba bayangkan dengan orang kerja di pabrik, ada yang shifnya masuknya jam 11 malam ada yang shifnya masuknya subuh digilir,” ungkapnya.
“Nah mereka itu ke pabriknya enggak pernah ngeluh tuh bagaimana anaknya bagaimana Saya ngantar anak sekolah dan mereka tuh dikerjakan mengejar target produksi produksinya harus sekian kalau tidak tercapai dimarahin bahkan di PHK,” tambahnya.
Cagub Jabar Dedi Mulyadi
Photo :
- VIVA.co.id/Adi Suparman (Bandung)
Dedi Mulyadi juga mengungkapkan, PHK terjadi pada kalangan buruh karena persaingan pasar industri semakin sengit. “Hari ini banyak pabrik yang tutup karena mengalami problem marketing atau pasar sehingga barangnya tidak laku di pasaran akibat kebijakan dulu nih dulu impor yang salah yang mengakibatkan barang-barang di dalam negeri kalah bersaing oleh impor dari negara lain ini yang yang terjadi,” katanya.
“Untuk itu kepada para ASN di manapun berada mari bekerja dengan baik karena di ASN itu profesi yang menurut saya sangat beruntung, jangan terlalu banyak ngeluh - ngeluh, jangan terlalu banyak ngomong sana ngomong sini, apalagi ASN berkomentar di media sosial tentang sesuatu yang harus semestinya dia jalani,” terangnya.
Halaman Selanjutnya
Dedi juga meminta para ASN untuk berkaca pada propfesi buruh pabrik yang notabene bekerja dengan pola kerja dengan jadwal shift. “Coba bayangkan dengan orang kerja di pabrik, ada yang shifnya masuknya jam 11 malam ada yang shifnya masuknya subuh digilir,” ungkapnya.