Trump Ngotot Ambil Alih Gaza, Ingin Buat "Zona Kebebasan" di Bawah Kendali AS

4 hours ago 1

Jumat, 16 Mei 2025 - 10:12 WIB

Doha, VIVA – Pada hari Kamis 15 Mei 2025, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyampaikan gagasan untuk mengubah Jalur Gaza yang saat ini berada dalam kondisi terisolasi, menjadi sebuah wilayah yang ia sebut sebagai "zona kebebasan" dengan pengawasan Amerika Serikat. Namun, detail implementasi dari ide ini masih belum diungkapkan.

“Saya punya konsep untuk Gaza yang menurut saya sangat bagus -- jadikan Gaza zona kebebasan. Biarkan Amerika Serikat terlibat dan ubah Gaza menjadi zona kebebasan sejati,” ujar Trump kepada wartawan di Qatar sebelum melanjutkan kunjungan ke Uni Emirat Arab, yang menjadi tujuan terakhir dalam tur Teluk-nya.

Presiden AS Donald Trump di Forum Dewan Kerjasama Negara Arab di Teluk (GCC)

Photo :

  • AP Photo/Alex Brandon

Buat zona kebebasan yang sesungguhnya, karena tampaknya Gaza, setiap waktu, setiap 10 tahun, selalu terjadi lagi, bahkan lebih dari itu. Sebenarnya terus berulang. Itu tidak pernah menyelesaikan masalah Gaza,” ucapnya.

Trump menambahkan, “Jika memang perlu, saya akan bangga jika Amerika Serikat memilikinya, mengambil alih, dan menjadikannya zona kebebasan.”

"Biarkan hal-hal baik terjadi. Tempatkan orang-orang di rumah di mana mereka bisa merasa aman, dan Hamas harus ditangani," katanya.

VIVA Militer: Invasi militer Israel di Jalur Gaza, Palestina

Trump pertama kali melontarkan ide agar AS mengambil alih Gaza pada Februari lalu. Gagasan tersebut mendapat penolakan luas dari berbagai negara di dunia. Namun, presiden AS itu terus mengangkat isu ini secara sporadis selama tiga bulan terakhir.

Meski demikian, istilah “zona kebebasan” merupakan narasi baru dari Trump. Ia tidak menjelaskan secara rinci apa makna atau implementasi dari konsep tersebut dalam pernyataan singkatnya kali ini. (ANT)

Halaman Selanjutnya

Trump pertama kali melontarkan ide agar AS mengambil alih Gaza pada Februari lalu. Gagasan tersebut mendapat penolakan luas dari berbagai negara di dunia. Namun, presiden AS itu terus mengangkat isu ini secara sporadis selama tiga bulan terakhir.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |