Kamis, 15 Mei 2025 - 10:56 WIB
VIVA – Setiap jemaah haji Indonesia pada musim haji tahun 2025 akan menerima uang saku. Uang saku ini diberikan pemerintah untuk biaya hidup atau living cost.sebesar SAR 750 atau setara dengan Rp3.187.500. Dana ini diberikan dalam bentuk mata uang riyal Arab Saudi dan diperuntukkan untuk kebutuhan sehari-hari jemaah selama menjalankan ibadah di Tanah Suci. disebutkan bahwa uang saku tersebut terdiri dari satu lembar pecahan SAR 500, dua lembar SAR 100, dan satu lembar SAR 50. Pemerintah juga mengimbau kepada jemaah untuk membawa uang tunai secukupnya saja dan tidak berlebihan demi alasan keamanan. Hal ini penting guna menghindari risiko kehilangan atau menjadi sasaran tindak kriminal selama berada di luar negeri. Berita Terkait
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan sendiri di rumah agar laptop tidak cepat panas dan tetap nyaman dipakai setiap hari.
Rute Transjabodetabek baru ini memiliki empat titik pemberhentian di wilayah Bekasi, dan satu titik di Cawang.
Sering gagal masak nasi goreng karena lengket di wajan? Temukan rahasia dapur dan teknik praktis agar nasi goreng tetap enak tanpa menempel.
Bank Indonesia (BI) mencatat, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada kuartal I-2025 mencapai US$430,4 miliar. Utang ini berasal dari sektor publik.
Seorang begal motor asal Kabupaten Brebes mengalami nasib sial setelah aksinya untuk merampas sepeda motor justru berakhir dengan dirinya babak belur dihajar para korban.
Terpopuler
Selengkapnya Partner
Mesin cuci bergetar bisa diatasi dengan bahan sederhana seperti karpet karet, menyejajarkan kaki, bantalan koin, busa peredam, dan mengatur beban cucian
Akibat peristiwa itu, Meli Efendi (35 tahun) pemilik gudang spon mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah. Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD
Nasi goreng diyakini berasal dari Tiongkok. Dalam budaya Tionghoa, membuang nasi dianggap tabu, sehingga nasi sisa semalam diolah kembali dengan cara digoreng bersama bum
Selengkapnya Isu Terkini