Damaskus, VIVA – Negara-negara Uni Eropa sepakat pada Selasa, 20 Mei 2025, untuk mencabut semua sanksi ekonomi yang tersisa terhadap Suriah.
Hal ini dilakukan dalam upaya membantu negara yang dilanda perang itu pulih setelah penggulingan Bashar al-Assad.
"Hari ini, kami mengambil keputusan untuk mencabut sanksi ekonomi kami terhadap Suriah," kata diplomat utama Uni Eropa Kaja Kallas di X setelah pertemuan para menteri luar negeri blok tersebut di Brussels.
“Kami ingin membantu rakyat Suriah membangun kembali Suriah yang baru, inklusif dan damai,” lanjutnya, dikutip dari Alarabiya, Rabu 21 Mei 2025.
VIVA Militer: Foto mantan Presiden Suriah, Bashar al-Assad, terkoyak
Photo :
- Getty Images/Ali Haj Suleiman
Langkah Uni Eropa ini dilakukan setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan minggu lalu di Riyadh bahwa Washington mencabut sanksi terhadap Suriah.
Para penguasa baru negara itu telah menuntut keringanan hukuman internasional yang dijatuhkan setelah tindakan keras al-Assad terhadap para penentangnya berubah menjadi perang saudara.
Para diplomat Uni Eropa mengatakan perjanjian tersebut akan mencakup pencabutan sanksi yang akan memutus hubungan bank-bank Suriah dengan sistem global dan membekukan aset bank sentral.
Namun para diplomat mengatakan blok tersebut bermaksud untuk menjatuhkan sanksi individual baru kepada mereka yang bertanggung jawab atas ketegangan etnis, menyusul serangan mematikan yang menargetkan minoritas Alawite.
Langkah-langkah lain yang menargetkan rezim al-Assad adalah melarang penjualan senjata atau peralatan yang dapat digunakan untuk menindas warga sipil.
Menteri Luar Negeri Suriah Asaad al-Shaibani mengatakan setelah keputusan Uni Eropa bahwa pencabutan sanksi ekonomi menunjukkan "keinginan internasional" untuk mendukung Damaskus.
Al-Shaibani menambahkan bahwa "rakyat Suriah saat ini memiliki kesempatan yang sangat penting dan bersejarah untuk membangun kembali negara mereka.
Langkah terbaru dari Uni Eropa ini dilakukan setelah negara itu mengambil langkah pertama pada bulan Februari dengan menangguhkan beberapa sanksi terhadap sektor ekonomi utama Suriah.
Para pejabat mengatakan tindakan tersebut dapat diberlakukan kembali jika para pemimpin baru Suriah mengingkari janji untuk menghormati hak-hak kaum minoritas dan bergerak menuju demokrasi.
Halaman Selanjutnya
Namun para diplomat mengatakan blok tersebut bermaksud untuk menjatuhkan sanksi individual baru kepada mereka yang bertanggung jawab atas ketegangan etnis, menyusul serangan mematikan yang menargetkan minoritas Alawite.