Madinah, VIVA – Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah, M Lutfi Makki, memberikan penjelasan terkait viralnya video penundaan keberangkatan jemaah haji kloter 10 Embarkasi Surabaya (SUB 10) pada 13 Mei 2025.
Saat itu, koper milik para jemaah yang sudah dimuat ke dalam bus sempat diturunkan kembali dan menimbulkan kebingungan di kalangan jemaah.
Makki mengungkapkan bahwa kejadian tersebut terjadi karena miskomunikasi antara pihak Daker dengan Syarikah, penyedia layanan transportasi dan akomodasi jemaah haji.
“Saya ucapkan terima kasih atas kesabaran jemaah sekaligus sampaikan permohonan maaf atas tertundanya keberangkatan mereka ke Makkah. Daker Madinah terus berupaya agar semua layanan bisa diberikan kepada jemaah,” papar Makki, Jumat (16/5/2025).
Meski sempat tertunda, Makki bersyukur bahwa masalah tersebut dapat segera diatasi. Rombongan jemaah yang berjumlah 264 orang itu akhirnya diberangkatkan ke Makkah pada hari yang sama menggunakan enam armada bus dari perusahaan Rabitat.
Insiden ini terjadi di tengah fase akhir kedatangan jemaah haji gelombang pertama di Madinah. Daker Madinah mencatat, pada 16 Mei 2025 terdapat 16 kloter yang dijadwalkan tiba. Selanjutnya, fokus pelayanan akan bergeser pada proses pemberangkatan jemaah dari Madinah ke Makkah hingga tanggal 24 atau 25 Mei 2025.
Selain menangani keberangkatan kloter utama, Daker Madinah juga memberikan perhatian khusus terhadap jemaah yang terpisah dari rombongannya. Hal ini disampaikan langsung oleh Lutfi Makki setelah meninjau hotel tempat menginap sementara para jemaah yang belum bisa berangkat.
“PPIH concern dalam memfasilitasi jemaah yang terpisah rombongan. Kita siapkan hotel khusus sebagai tempat menginap mereka selama menunggu jadwal keberangkatan menuju Makkah,” sebut Lutfi Makki.
Cek Persiapan Fasilitas Arafah, Muzdalifah, dan Mina untuk Jemaah Haji Indonesia 2025
Menjelang puncak haji 1446 H, Bunyamin Yafid dan Harun al-Rasyid meninjau kesiapan fasilitas di Arafah, Muzdalifah, dan Mina untuk jamaah haji Indonesia.
VIVA.co.id
16 Mei 2025