Viral Sound Horeg di Laut, Ahli Peringatkan: Ikan Bisa Stres dan Ekosistem Terganggu

5 hours ago 2

Sabtu, 17 Mei 2025 - 10:35 WIB

Jakarta, VIVA – Belakangan ini media sosial diramaikan dengan video-video aktivitas "Sound Horeg" di tengah laut — di mana sekelompok warga memutar musik keras dengan speaker besar saat berada di atas kapal. Meski terdengar seru dan menghibur, aktivitas ini ternyata bisa menimbulkan dampak serius bagi ekosistem laut, terutama terhadap ikan dan biota lainnya.

Fenomena ini sontak menjadi perbincangan hangat, tak hanya di kalangan warganet, tetapi juga para ahli lingkungan, nelayan tradisional, hingga aktivis kelautan. Banyak pihak menyayangkan tren tersebut karena dianggap tidak ramah lingkungan dan berpotensi merusak keseimbangan kehidupan bawah laut.

Apa Itu Sound Horeg di Laut?

Sound horeg adalah istilah yang merujuk pada aktivitas memutar musik keras, biasanya dengan beat cepat dan volume tinggi, untuk menciptakan suasana pesta atau euforia. Di daratan, sound horeg kerap ditemukan di acara hajatan atau festival. Namun kini, tren itu merambah ke laut — lengkap dengan sound system besar di atas kapal, bahkan hingga di tengah laut lepas.

Video-video viral di TikTok, Instagram, dan YouTube menunjukkan beberapa kelompok orang memancing sambil berjoget di atas kapal dengan musik "horeg" menggelegar. Sayangnya, banyak yang tidak menyadari bahwa gelombang suara tersebut menembus air dan mengganggu kehidupan laut.

Ikan Bisa Stres, Kabur, Hingga Tak Berkembang Biak

Nelayan mengangkat ikan hasil tangkapannya di Pelabuhan Paotere Makassar, Sulawesi Selatan

Photo :

  • ANTARA FOTO/Yusran Uccang

Ahli kelautan dan perikanan dari berbagai lembaga menyuarakan keprihatinan terhadap fenomena ini. Suara keras di bawah air bisa menyebabkan ikan mengalami stres, kehilangan orientasi, hingga enggan mendekat ke wilayah tersebut.

Ikan sangat peka terhadap suara. Getaran dari sound system besar yang diputar di atas kapal bisa menembus air dan memengaruhi sistem saraf serta perilaku ikan.

Dampak jangka pendeknya, ikan akan berpindah dari habitatnya karena terganggu oleh suara keras. Dalam jangka panjang, aktivitas pemijahan atau perkembangbiakan bisa terganggu, populasi ikan pun terancam menurun.

Lebih lanjut, suara keras juga bisa mengganggu komunikasi mamalia laut seperti lumba-lumba dan paus, yang mengandalkan gelombang suara untuk navigasi dan mencari makan.

Nelayan Tradisional Ikut Merasa Dirugikan

Ikan Hasil Tangkapan Nelayan

Photo :

  • Antara/Ismar Patrizki

Nelayan lokal yang menggantungkan hidup dari hasil tangkapan di laut pun ikut merasa dirugikan. Menurut beberapa nelayan di kawasan pesisir Jawa dan Sumatera, setelah ada aktivitas sound horeg, hasil tangkapan mereka menurun drastis.

Tren sound horeg memang terlihat menyenangkan bagi sebagian orang, tetapi dampaknya bisa jauh lebih merusak daripada yang dibayangkan. Laut bukan tempat hiburan semata. Ia adalah rumah bagi jutaan makhluk hidup yang perlu ketenangan dan keseimbangan.

Aktivis lingkungan pun mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam berwisata atau memancing. Ada banyak cara untuk menikmati laut tanpa harus merusak ekosistemnya.

“Laut bukan diskotek. Biarkan ikan hidup dengan tenang di habitatnya. Kita bisa bersenang-senang tanpa mengganggu mereka,” tulis akun Instagram @saveoceanid yang turut mengampanyekan #StopSoundHoreg.

Saatnya Lebih Peduli dengan Laut

Fenomena viral sound horeg di laut menjadi peringatan bahwa tidak semua tren patut ditiru. Alih-alih keren, kegiatan ini bisa berdampak buruk terhadap lingkungan dan kehidupan nelayan lokal. Saat ini, edukasi dan kesadaran kolektif menjadi kunci untuk menjaga kelestarian laut Indonesia.

Mari jaga laut kita, bukan hanya untuk hari ini, tetapi juga untuk generasi mendatang. Hentikan sound horeg, mulai dari sekarang.

Halaman Selanjutnya

Ahli kelautan dan perikanan dari berbagai lembaga menyuarakan keprihatinan terhadap fenomena ini. Suara keras di bawah air bisa menyebabkan ikan mengalami stres, kehilangan orientasi, hingga enggan mendekat ke wilayah tersebut.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |