VIVA – Gelaran bergengsi World of Coffee (WOC) Jakarta 2025, turut mendorong kemajuan deretan brand lokal yang terus konsisten dalam mengembangkan peluang dan kesempatan mengenal budaya Indonesia ke ranah global.
Dan pada pelaksanaan ajang internasional tersebut, Roemah Koffie sukses hadir dan membawa kejutan di boothnya serta mengenalkan pengunjung sejumlah budaya Indonesia, sekaligus menikmati kopi Indonesia yang berkualitas.
Penampilan Musik Adat Toba
Setiap hari, selama event WOC berlangsung, Roemah Koffie menampilkan kesenian daerah di booth-nya. Pada hari kedua, kesenian yang ditampilkan masih bertema Sumatra Utara.
Mereka membawa pemusik yang memainkan alat musik Taganing, Suling, Sarune, Hasapi dan Gong. Alat-alat musik ini merupakan alat musik khas masyarakat Toba.
Penampilan musik tradisional ini berhasil menarik perhatian banyak pengunjung mancanegara yang penasaran dengan bunyi khas dan ritmenya yang dinamis. Irama Taganing yang kuat berpadu dengan tiupan Sarune dan Suling menciptakan atmosfer upacara adat di daerah Toba.
Beberapa pengunjung bahkan ikut mengabadikan momen ini dan berdialog langsung dengan para musisi untuk mengenal lebih dalam soal budaya di Sumatera Utara. Melalui pertunjukan ini, Roemah Koffie tidak hanya memperkenalkan kopi Indonesia, tetapi juga merayakan kekayaan budaya yang menyertainya.
Pemberian Beasiswa Roemah Koffie Academy untuk Mahasiswa
Untuk ikut mengembangkan sumber daya manusia di industri kopi Indonesia, Roemah Koffie melalui Roemah Koffie Academy memberikan 4 beasiswa untuk mahasiswa di fakultas Hospitality dan Pariwisata di berbagai universitas. Universitas yang terpilih diantaranya adalah Universitas Bunda Mulia (UBM), Universitas Prasetiya Mulya, Universitas Pradita, dan Universitas Matana.
Para mahasiswa yang terpilih akan menjadi murid di Roemah Koffie Academy dan belajar intensif untuk menjadi coffee professional. Nantinya, mereka akan diarahkan sesuai dengan
minat dan skill yang mereka miliki. Adapun dunia professional yang bisa mereka eksplor yaitu: Barista, Latte Art, Brewing, Roasting, Quality Control, Coffee Sourcing, dan Farming.
Melalui program ini, Roemah Koffie tidak hanya memberikan pembelajaran teknis, tetapi juga membangun karakter dan etos kerja profesional yang dibutuhkan di industri kopi global.
Selama masa beasiswa, para mahasiswa akan mendapatkan bimbingan langsung dari para profesional berpengalaman di Roemah Koffie, termasuk juara kompetisi nasional dan profesional bersertifikat internasional.
Selain itu, mereka juga akan terlibat dalam proyek konkret, termasuk event berskala internasional, untuk memperluas wawasan dan jaringan mereka. Program ini diharapkan dapat menjadi jembatan bagi generasi muda untuk turut mengangkat kualitas industri kopi Indonesia ke panggung dunia.
Immersive Experience di Giant Koffie Tins
Melanjutkan immersive experience yang sudah digelar sejak hari pertama, di hari kedua pelaksanaan WOC ini, Immersive experience tersebut masih diserbu oleh pengunjung. Immersive experience ini berada di dalam instalasi Giant Koffie Tins.
Para pengunjung bisa merasakan pengalaman seperti sedang di perkebunan kopi, dijatuhi biji kopi, dan melihat kain-kain adat khas Sumatra Utara berterbangan.
Pengalaman multisensori ini menggugah emosi para pengunjung yang seolah diajak menyelami asal-usul kopi Indonesia.
Suara alam, aroma kopi segar, dan visualisasi yang imersif membuat para pengunjung merasa seolah benar-benar berada di tengah hamparan kebun kopi di tanah Batak.
Banyak pengunjung mengabadikan momen tersebut dan membagikannya di media sosial, menjadikan instalasi Giant Koffie Tins sebagai salah satu daya tarik utama di WOC hari itu.
Melalui konsep ini, Roemah Koffie berhasil memperkuat narasi bahwa kopi Indonesia bukan sekadar komoditas, melainkan bagian dari warisan budaya yang kaya dan mengakar.
Halaman Selanjutnya
Beberapa pengunjung bahkan ikut mengabadikan momen ini dan berdialog langsung dengan para musisi untuk mengenal lebih dalam soal budaya di Sumatera Utara. Melalui pertunjukan ini, Roemah Koffie tidak hanya memperkenalkan kopi Indonesia, tetapi juga merayakan kekayaan budaya yang menyertainya.