Vatikan, VIVA – Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik yang dikenal dengan kesederhanaannya, tetap teguh pada prinsipnya hingga napas terakhir.
Di saat dunia mempersiapkan upacara pemakaman megah sebagaimana lazimnya bagi seorang Paus, wasiat beliau justru menjadi pengingat yang menggugah tentang kerendahan hati dan penolakan terhadap kemegahan duniawi.
Paus Fransiskus
Photo :
- (Foto AP/Alessandra Tarantino, Arsip)
Beberapa bulan sebelum wafat, Paus Fransiskus meninggalkan permintaan terakhir yang mencerminkan kehidupan yang ia jalani, agar dirinya dimakamkan dalam sebuah peti jenazah dari kayu sederhana.
Menurut situs resmi Vatikan pada November 2024 lalu, sebuah momen yang menjadi titik balik dalam sejarah panjang pemakaman para pemimpin gereja menegaskan keputusan Paus Fransiskus untuk meninggalkan tradisi berusia berabad-abad yang melibatkan pemakaman dalam tiga lapis peti, mulai dari kayu cemara, timah, dan ek.
"Paus Fransiskus meminta agar dirinya dimakamkan di dalam satu peti jenazah yang terbuat dari kayu sederhana berlapis seng," demikian bunyi dokumen resmi, Senin 21 April 2025.
Tak hanya soal peti, Paus Fransiskus pun menolak untuk disemayamkan di atas panggung tinggi atau catafalque di Basilika Santo Petrus, tempat yang selama ini menjadi altar penghormatan terakhir bagi para Paus terdahulu.
"Para pelayat nantinya akan tetap dipersilakan untuk memberikan penghormatan terakhir, namun jenazah Paus Fransiskus akan dibiarkan berada di dalam peti, dengan bagian tutupnya dibuka."
Paus Fransiskus Pimpin Misa Suci di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta
Photo :
- (Foto AP/Gregorio Borgia)
Keputusan ini menandai perpisahan yang sunyi namun penuh makna, sebuah pesan bahwa kekuasaan tertinggi dalam gereja pun tak luput dari panggilan akan kesederhanaan sejati.
Dunia mungkin kehilangan seorang Paus, namun warisan moralnya akan terus hidup dalam setiap langkah kecil menuju kerendahan hati.
Halaman Selanjutnya
"Para pelayat nantinya akan tetap dipersilakan untuk memberikan penghormatan terakhir, namun jenazah Paus Fransiskus akan dibiarkan berada di dalam peti, dengan bagian tutupnya dibuka."