Ajang Ini, Wadah Anak Muda Penyalur Bakat dan Hobi Lewat Balap Skuter

3 hours ago 2

Jakarta, VIVA – Dunia anak muda kini punya satu lagi wadah seru untuk mengekspresikan diri dan mengembangkan bakat otomotif: Scooter Prix 2025. Ajang balap skuter paling bergengsi di Indonesia ini kembali digelar tahun ini dengan energi baru yang lebih besar, seru, dan pastinya relevan banget buat generasi muda pencinta roda dua.

Setelah sukses besar di musim 2024, Scooter Prix hadir lagi dengan total lima round balapan, yang dimulai di Sirkuit Sentul Karting Internasional pada 26–27 April 2025. Tak hanya sekadar adu kecepatan, ajang ini kini makin dirancang sebagai ruang aktualisasi diri bagi anak muda, baik yang masih hobi balapan di jalan komplek, maupun yang sudah serius ingin naik level ke dunia balap profesional. Scroll lebih lanjut ya.

Scooter Prix 2025 membuka pintu lebar bagi anak muda dari berbagai latar belakang. Tiga kategori utama—Kelas Utama, Kelas Promosi, dan Kelas Reguler—dengan total 15 kelas balapan memungkinkan siapa saja ikut serta, mulai dari yang baru belajar balap hingga yang sudah expert.

Priambodo Soesetyo, Co-founder dan Project Director Scooter Prix, menjelaskan sistem kompetisi dibuat berjenjang agar anak-anak muda punya jalur yang jelas dalam menyalurkan hobi dan bakat mereka.

“Kami susun sistem berjenjang, mulai dari non-pembalap, rookie, advance, hingga expert. Dengan sistem ini, setiap pembalap punya jalur perkembangan yang jelas dan persaingan yang sehat,” ujar Priambodo dalam konferensi pers, Senin, 21 April 2025.

Ajang ini bukan cuma tentang siapa yang tercepat, tapi juga jadi ruang sosial yang membangun komunitas anak muda yang aktif, kreatif, dan produktif. Di paddock balapan, bukan hal aneh jika lo nemu pembalap, mekanik, content creator, dan pelaku industri kreatif kumpul bareng. Scooter Prix menjadi titik temu antara hobi, kreativitas, dan gaya hidup.

Leonard Maliki, pembalap muda asal Bali, menjadi salah satu contoh generasi baru yang tertarik menantang diri di ajang ini.

“Saya sudah terbiasa dengan kompetisi balap motor sejak usia kecil. Saya penasaran untuk mencoba persaingan di Scooter Prix 2025 ini. Semoga saya bisa memberikan kejutan,” ujar Leonard.

Salah satu inovasi menarik di Scooter Prix 2025 adalah hadirnya Kelas Motor Listrik Rookie. Kelas ini dikhususkan untuk skuter listrik non-konversi dan akan berlangsung dari round ke-3 sampai round ke-5. Kelas ini cocok banget buat anak muda yang peduli lingkungan tapi tetap mau tampil keren di lintasan.

“Kami bangga bisa menjadi bagian dari perubahan ini. Melalui Scooter Prix, kami ingin menunjukkan bahwa balapan motor listrik tidak hanya seru, tapi juga berkelanjutan,” ucap Kwon SunHo dari E3 Mobility.

Skuter yang digunakan adalah model DEUX7 dari E3 Mobility—ramping, futuristik, dan siap tempur. Ini juga jadi bentuk perkenalan lifestyle otomotif masa depan ke anak muda.

Selain jadi ajang show off skill, Scooter Prix 2025 juga membuka jalan bagi anak muda yang ingin membangun nama dan branding di dunia otomotif. Total hadiah lebih dari Rp 1 miliar disiapkan, termasuk bonus bagi juara umum tiap kategori.

“Dengan event yang bergengsi maka akan jadi ajang branding dan marketing bagi team owner yang kebanyakan punya usaha bengkel dan parts," ujar Aqil Widjaksono, Team Owner Ego x Winz Solution.

Bahkan nama-nama besar seperti M. Nurgianto pun ikut mewarnai kompetisi dengan kepindahan tim-nya ke Sejahtera Abadi Race Team. Skena transfer pembalap ini bikin atmosfer kompetisi makin seru dan jadi bahan obrolan seru anak komunitas.

“Pindah tim itu hal biasa di dunia balap, seperti di MotoGP. Justru ini jadi bukti kompetisi Scooter Prix makin bergengsi,” kata M. Nurgianto.

Didukung penuh oleh sponsor besar seperti PT Pertamina (Persero), E3 Mobility, dan Extra Joss, event ini dipoles dengan kualitas event profesional. Balap skuter bukan lagi ajang komunitas kecil, tapi sudah jadi lifestyle movement anak muda Indonesia.

“Kami harap event seperti ini jadi ruang kreatif dan positif bagi komunitas otomotif Indonesia,” ujar Andar Titi Lestari dari Pertamina.

Halaman Selanjutnya

Leonard Maliki, pembalap muda asal Bali, menjadi salah satu contoh generasi baru yang tertarik menantang diri di ajang ini.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |