Jakarta, VIVA – Perubahan pola makan dan tidur selama bulan puasa sering kali berdampak pada kondisi kesehatan, termasuk kesehatan kulit. Salah satu masalah yang sering dihadapi adalah dehidrasi.
Ketika seseorang mengalami dehidrasi bisa memicu pontensi kulit memporduksi minyak yang berlebih. Alhasil produksi minyak yang berlebih pada kulit bisa memicu terjadinya risiko kulit berminyak hingga kusam.
Dijelaskan oleh spesialis dermatologi, venereology, dan estetika, dari Haloskin, dr. Erika N Zoulba, Sp.DVE, FINSDV menjelaskan bahwa saat tubuh kekurangan cairan tubuh akan memproduksi sebum. Sebum sendiri berfungsi untuk melembapkan kulit, namun jika sebum yang diproduksi berlebihan dapat menyumbat pori-pori hingga berisiko kusam.
"Jadi kalau saat kurang asupan cairan itu seperti saat puasa kulit akan dehidrasi. Kulit yang dehidrasi itu sama seperti Ketika orang kehausan akan cari minum, si kulit akan menghasilkan sebum yang tujuannya untuk melembapkan kulit. Cuman karena sebum yang dihasilkan terlalu banyak, kulit kelihatan kusam. Jadi secara tidak langsung sebabkan kulit jadi kusam dan pada akhirnya bisa memicu jerawat," kata dia kepada awak media belum lama ini.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Erika memberikan solusinya yakni tetap mengonsumsi air mineral sesuai kebutuhan. Konsumsi air mineral ini bisa dibagi menjadi tiga waktu yakni saat berbuka, setelah tarawih menjelang tidur dan saat sahur.
"Puasa itu hanya menggeser waktu makan saja, asupan mineral tetap sama. Berapapun kebutuhan asupan mineral kita misalnya orang dewasa 2 liter, digeser Waktu minumnya dari berbuka puasa sampai ke sahur dicicil," ujar dia.
Selain dehidrasi, kurangnya tidur selama Ramadhan juga berpotensi membuat kulit kusam dan membuat tampilan kulit menjadi cepat tua. Hal ini berkaitan dengan produksi hormon stress yang berlebih pada malam hari.
"Jadi kalau misalkan banyak kerjaan kurang tidur tampilan wajahnya pastikan kusam, kulit kering, sekitar mata lebih gelap gitu ya. Kenapa bisa terjadi? Waktu kurang istirahat terutama di malam hari ada hormon stress yang diproduksi jadi lebih banyak. Hal itu yang membuat tampilan kulit kusam dan juga terlihat tua," ujar dia.
Untuk mengatasi masalah kulit kusam dan tampak tua akibat kurang tidur. Erika menyarankan untuk memanfaatkan waktu istirahat siang dengan tidur siang. Selain itu juga dia menyarankan agar tidak makan berlebihan sehingga bisa tidur lebih awal usai menjalankan ibadah tarawih.
"Tipsnya selama bulan Ramadhan, tetap jaga waktu tidur. Memang Waktu tidur berkurang untuk mengejar amal ibadah, tapi bisa diakali saat istirahat siang curi-curi untuk tidur sebentar. Makannya juga jangan kebanyakan supaya setelah solat tarawih bisa langsung istirahat," kata dia.
Terkait dengan masalah kesehatan kulit, Halodoc, pelopor ekosistem layanan kesehatan digital memperkenalkan Haloskin, solusi untuk berbagai masalah kulit wajah dari dermatolog berpengalaman. Layanan kesehatan digital ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 2024 dengan layanan khusus untuk mengatasi kulit jerawat dan mendapatkan antusiasme yang luar biasa.
Sejak dikenalkannya layanan ini hingga kini, pihaknya telah memfasilitasi lebih dari 400 ribu konsultasi dan lebih dari 20.000 paket produk Haloskin terjual. Untuk memastikan pengalaman yang smooth dan hassle-free, pihaknya juga menawarkan layanan komprehensif, mulai dari konsultasi, penebusan paket obat dan produk kesehatan sesuai kebutuhan kulit, hingga sesi konsultasi lanjutan gratis selama 14 hari untuk mengevaluasi prosesnya.
Halaman Selanjutnya
Selain dehidrasi, kurangnya tidur selama Ramadhan juga berpotensi membuat kulit kusam dan membuat tampilan kulit menjadi cepat tua. Hal ini berkaitan dengan produksi hormon stress yang berlebih pada malam hari.