Jakarta, VIVA – Perang besar melawan narkoba terus digencarkan Polri. Sepanjang Januari hingga Oktober 2025, jajaran kepolisian berhasil menyita 197,71 ton barang haram berbagai jenis dan menangkap lebih dari 51 ribu pelaku di seluruh Indonesia.
Angka itu bukan sekadar statistik, tapi bukti bahwa jaringan narkoba di Tanah Air masih begitu masif, bahkan melibatkan warga negara asing hingga anak di bawah umur. Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri, Komisaris Jendeeal Polisi Syahardiantono, menyebut hasil ini sebagai bentuk nyata komitmen Polri menjalankan amanat Asta Cita ke-7 Presiden Prabowo–Gibran, yaitu memberantas narkoba hingga ke akar.
“Pemberantasan dan pencegahan narkoba harus dilakukan terus-menerus. Pak Kapolri sudah menegaskan, perang melawan narkoba dari hulu ke hilir tidak boleh berhenti,” kata Syahar dalam konferensi pers di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu, 22 Oktober 2025.
Kabareskrim dan Dirtipid Narkoba Bareskrim Polri saat konferensi pers narkoba
Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigadir Jenderal Polisi Eko Hadi Santoso, memaparkan bahwa selama 10 bulan terakhir, pihaknya telah mengungkap 38.934 kasus narkoba. Jumlah tersangka mencapai 51.763 orang, terdiri dari 48.692 pria WNI, 2.764 wanita, serta 150 anak-anak. Tak hanya itu, Polri juga menangkap 147 WNA yang ikut bermain di jaringan internasional.
“Ini hasil kerja keras Bareskrim dan seluruh Polda jajaran dengan dukungan lembaga terkait. Operasi dilakukan dari kota besar hingga pelosok daerah,” kata Eko.
Polri juga mengungkap jumlah barang bukti yang fantastis. Dalam periode tersebut, aparat menyita 184,64 ton ganja; 6,95 ton sabu; 1,45 juta butir ekstasi; 34,49 kilogram kokain; 6,83 kilogram heroin; 1,87 ton tembakau gorila; 286.456 butir happy five, dan masih banyak lainnya.
Barang-barang haram itu disita dari berbagai wilayah, termasuk penggerebekan gudang penyimpanan di pelabuhan, apartemen mewah, dan jalur lintas provinsi. Polri menegaskan tak akan berhenti sampai disini.
Kolaborasi akan diperkuat dengan BNN, TNI, Bea Cukai, dan lembaga internasional demi menutup semua celah penyelundupan. Polri juga akan memperluas program pencegahan dan edukasi publik, serta memperkuat rehabilitasi bagi para korban penyalahgunaan narkoba.
Panas! Kolombia Tarik Dubes di AS Imbas Trump Tuduh Presiden Petro 'Pengedar Narkoba'
Kolombia telah menarik duta besarnya untuk Washington di tengah perang kata-kata yang sengit antara Presiden Kolombia, Gustavo Petro, dan Presiden Amerika Donald Trump .
VIVA.co.id
21 Oktober 2025

4 days ago
5









