AS-Hamas Negosiasi Diam-diam Pembebasan Sandera, Netanyahu Mulai Ditinggalkan Trump?

8 hours ago 2

Selasa, 13 Mei 2025 - 07:14 WIB

Tel Aviv, VIVA – Kelompok pejuang Palestina Hamas membebaskan sandera Israel-Amerika, Edan Alexander yang ditawan sejak 7 Oktober 2023. Bebasnya Edan disambut dengan kegembiraan namun berujung panen kritik tertuju ke pemerintahan Israel.

Pemimpin Partai Demokrat Israel, Yair Golan menyebut insiden bebasnya Edan Alexander yang ditawan Hamas lebih dari 500 hari sebagai kegagalan diplomatik, keamanan, dan nasional dari pemerintahan Benjamin Netanyahu.

Golan juga menyinggung posisi Israel seperti dikesampingkan dari proses pembicaraan antara Amerika Serikat (AS) dan Hamas.

“Pemerintah Israel menerima pengumuman itu persis seperti yang diterima publik dari media,” kata Golan, dikutip dari Times of Israel, pada Selasa 13 Mei 2025.

Edan Alexander merupakan warga Israel yang dibesarkan di Tenafly, New Jersey, AS. Ia ditangkap Hamas saat bertugas di dekat Jalur Gaza sebagai bagian dari Batalyon ke-51 Brigade Golani.

VIVA Militer: Warga Israel yang disandera kelompok Hamas Palestina

Photo :

  • Flash90/Ayman Alhesi

Pembebasan Alexander malah diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump. Ternyata ada negosiasi rahasia antara Washington dan Hamas. Kabarnya, negosiasi itu sama sekali tidak melibatkan Israel.

Kantor Perdana Menteri Netanyahu merespons dengan menyatakan pembebasan Edan Alexander dimungkinkan karena tekanan militer Israel di Gaza.

Mereka mengklaim tak ada kesepakatan gencatan senjata maupun pembebasan tahanan Palestina sebagai imbalan atas pembebasan Alexander, hanya koridor aman yang disediakan.

Golan pun membantah klaim itu. Ia menuding bukan tanpa alasan Trump mengabaikan Netanyahu.

Kata dia, Trump memahami pemikiran jutaan orang Israel bahwa Netanyahu tidak berniat mengembalikan sandera atau mengakhiri perang.

"Satu-satunya tujuan yang memotivasinya adalah kelangsungan hidup pribadi. Bahkan dengan mengorbankan nyawa manusia," ujar Golan.

Lebih lanjut, Golan menilai Netanyahu justru jadi penghalang utama bagi penyelesaian konflik. “Trump kini memahami bahwa Netanyahu merupakan hambatan bagi keamanan dan pembebasan para sandera,” katanya. 

Dia menuturkan agresi militer di Jalur Gaza hanya akan menambah korban jiwa dan menyebabkan kehancuran ekonomi.

Senada dengan Golan, Pemimpin Oposisi Yair Lapid juga mengecam keras pemerintahan Netanyahu. Ia menyebut dikesampingkannya Israel dalam negosiasi sebagai kegagalan diplomatik dengan konsekuensi yang membahayakan keamanan dan kesejahteraan rakyat Israel.

Lapid juga menekankan pentingnya hubungan strategis dengan Washington. "Aliansi ini (dengan AS) merupakan aset strategis terbesar yang dimiliki Negara Israel,” ujarnya.

Dia menambahkan AS sudah muak dengan Netanyahu. Meskipun pemerintahan Trump terkesan tetap memujinya di depan umum.

Halaman Selanjutnya

Kantor Perdana Menteri Netanyahu merespons dengan menyatakan pembebasan Edan Alexander dimungkinkan karena tekanan militer Israel di Gaza.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |