Jakarta, VIVA – Komika, Arief Didu mengungkap pengalaman kelam saat dirinya mengalami kesulitan ekonomi hingga terpaksa berhutang di warung.
Dengan mata berkaca-kaca, Arief menceritakan betapa beratnya perjuangan menjadi orang tua dalam kondisi keuangan yang sangat terbatas. Ia bahkan harus menunggu warung sepi demi bisa berbicara dengan pemilik warung tanpa merasa malu.
“Asli gua utang pempers, gua inget banget, masih ada orangnya (pemilik warung). Duduk di depan warung, masih banyak yang beli, gua ngebayangin sih, orang mau ngutang, gua tau banget rasanya. Nungguin sepi, nungguin orang lain pergi, begitu kosong, gua masuk,” ujar Arief dikutip dari tayangan YouTube HAS Creative, Kamis, 17 April 2025.
Pria 52 tahun itu mengaku hanya mampu mengambil satu buah pempers sachet, bukan satu renteng, karena tak memiliki uang. Namun, kejadian itu justru membuka momen yang tak akan pernah ia lupakan seumur hidup.
“Mas mau ini pampers’. ‘Iya pampers berapa’. ‘Satu’, diturunin satu renteng, kan ada tuh yang sachet-an ya. ‘Eh, enggak satu renteng mas, satu aja’. ‘Lah, kok satu’. ‘Iya saya gak punya duit, saya ambil dulu satu’. Coba,” kenangnya sambil menghela napas.
Namun alih-alih diusir atau dimarahi, pemilik warung justru menunjukkan empati luar biasa. Sosok penjaga warung tersebut menjelma menjadi "malaikat" dalam hidup Arief, karena tak hanya mengizinkan utang pampers, tapi ia juga memberikan beras dan telur agar Arief bisa memberi makan keluarganya.
“Menurut gua, yang di warung itu bukan orang. Menurut gua itu malaikat, karena apa, dia ngasih gua beras, dia ngasih gua telur. Pampers aja gua ngutang, ini disuruh bawa telur sama beras. Gua bilang ‘Mas, saya gak ada duit’. Dia ngomong, ‘Mas beli pampers satu aja gak punya duit, pasti gak punya makanan nih, nih bawa beras, nih bawa telor’,” kisahnya.
Arief mengaku saat itu hanya bisa terdiam dan terharu. Ia bahkan masih mengingat betul sosok sang penjaga warung hingga hari ini. Jika bertemu, ia tak segan memeluk dan mengucapkan rasa terima kasih yang tak terhingga.
“Mas masak nasi, goreng telor, makan. Mas bisa mikir, coba. Sampai sekarang gua kalau ketemu orangnya, gua peluk-peluk tuh orang, masih ada orangnya,” ucapnya dengan penuh haru.
Kisah Arief Didu menjadi pengingat bahwa di balik gemerlap dunia hiburan, banyak artis yang pernah melalui fase sulit dan penuh air mata. Kisah ini juga menggambarkan kebaikan kecil dari sesama manusia yang bisa memberi dampak besar bagi hidup orang lain.
Halaman Selanjutnya
“Menurut gua, yang di warung itu bukan orang. Menurut gua itu malaikat, karena apa, dia ngasih gua beras, dia ngasih gua telur. Pampers aja gua ngutang, ini disuruh bawa telur sama beras. Gua bilang ‘Mas, saya gak ada duit’. Dia ngomong, ‘Mas beli pampers satu aja gak punya duit, pasti gak punya makanan nih, nih bawa beras, nih bawa telor’,” kisahnya.