VIVA – Francesco Bagnaia menyebut motor Yamaha YZR-M1 yang ditunggangi Fabio Quartararo lebih pelan dari Ducati Demosedici GP25. Padahal pembalap Ducati Lenovo itu tidak bisa menyusul El Diablo di MotoGP Spanyol.
Seperti diketahui, Fabio Quartararo kembali menikmati juara satu di seri kelima MotoGP 2025 yang berlangsung di Sirkuit Jerez, Spantol. Pembalap Monster Energi Yamaha itu puasa hampir dua tahun dari podium.
Pembalap Yamaha MotoGP, Fabio Quartararo
Bahkan pembalap asal Perancis itu menjadi satu-satunya dari brand Jepang yang bisa mengacak-acak dominasi pabrikan Eropa, salah satunya Ducati yang belakangan ini menguasai balapan para raja tersebut.
Quartararo bukan hanya lebih cepat dari Francesco Bagnaia, namun dia lebih cepat dari Marc Marquez saat sesi kualifikasi hingga mendapatkan pole position.
Bermodal nomor urut start pertama, Quartararo memanfaatkan momen tersebut dengan sempurna, alhasil saat balapan utama dia sempat memimpin beberapa putaran. Walaupun ketika sprint race mengalami crash.
Kesalahannya pada balapan singkat itu dibayar tuntas saat race sebanyak 25 lap. Fabio Quartararo berhasil menguasai motor Yamaha di tengah gempuran Ducati, meski pada akhirnya finis kedua atau di belakang Alex Marquez.
Walau begitu, murid Valentino Rossi tersebut menyebut motor Yamaha lebih lambat. Namun karena faktor pengendalian yang baik dari Quartararo, maka pabrikan asal negeri sakura itu bisa kembali podium.
“Dengan motor yang lebih lambat dari motor saya, dia melakukan pekerjaan yang luar biasa. Saya tidak bisa mendekatinya,” ujar Bagnaia, dikutip Crash.net, Sabtu 3 Mei 2025.
“Dia sangat kuat di tikungan cepat, dia sangat kuat dalam pengereman menguasai setiap detail motornya dan sangat cepat, dan saya tidak bisa mendekatinya,” sambungya.
Pecco Bagnaia memiliki beberapa kesempatan untuk mendahului Quartararo, walaupun gap waktunya sangat mepet, namun hanya imanjinasi saja. Karena nyatanya tetap berada di belakang pembalap Yamaha itu.
“Bahkan saat saya hampir sampai kepadanya, seperti 0,0 detik saya cukup yakin bahwa ketika keluar dari tikungan terakhir atau di lintasan lurus lainnya saya akan menyalipnya dengan mudah di lintasan lurus,” tegasnya.
Salah satu kekuatan El Diablo yang membuat Desmosedici GP25 seakan-akan lebih lambat dari Yamaha, adalah kontrolnya saat melahap setiap tikungan.
“Tapi itu tidak terjadi karena di mana pun dia keluar dengan sangat mulus, sangat cepat, dan dia sangat kuat,” ucap Pecco Bagnaia.
Halaman Selanjutnya
“Dengan motor yang lebih lambat dari motor saya, dia melakukan pekerjaan yang luar biasa. Saya tidak bisa mendekatinya,” ujar Bagnaia, dikutip Crash.net, Sabtu 3 Mei 2025.