VIVA – Pemerintah Kota Seoul tengah mengambil langkah besar dalam memperkuat sistem pertahanan sipilnya. Di tengah meningkatnya ketegangan global dan ancaman militer, kota ini akan membangun bunker anti-nuklir pertama di Korea Selatan, sebuah langkah bersejarah yang sekaligus menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam melindungi warganya.
Bunker ini akan dibangun di bawah kompleks apartemen bertingkat tinggi di kawasan Garak-dong, Songpa-gu, sebagai bagian dari proyek perumahan publik yang dijadwalkan selesai pada tahun 2028.
Proyek tersebut mencakup 16 gedung apartemen dengan tiga lantai bawah tanah dan 22 lantai di atas permukaan, total menyediakan 1.240 unit hunian. Kawasan ini sebelumnya merupakan bekas lokasi Pusat Tahanan Seongdong, yang telah dipindahkan pada tahun 2017.
Melansir dari Instagram @beritakorea.id, bunker akan menempati lantai bawah tanah ketiga dengan luas mencapai 2.147 meter persegi, dan dirancang mampu menampung hingga 1.020 orang sekaligus. Tempat perlindungan ini akan dilengkapi dengan sistem ventilasi udara, penyimpanan air bersih, suplai logistik, hingga fasilitas sanitasi modern, yang memungkinkan penghuni bertahan hidup hingga 14 hari jika terjadi serangan nuklir, biologis, atau kimia.
Menariknya, fasilitas bawah tanah ini tidak hanya difungsikan untuk keadaan darurat. Ketika situasi aman, bunker tersebut akan diubah menjadi pusat kebugaran untuk warga. Konsep ini menunjukkan bagaimana desain ruang publik bisa memadukan fungsi keamanan dan kesejahteraan sosial, menjadikan tempat perlindungan ini tetap bermanfaat bahkan di masa damai.
Pemerintah Kota Seoul menegaskan bahwa proyek ini merupakan bunker sipil pertama di Korea Selatan yang dibangun langsung oleh pemerintah daerah dengan kapasitas perlindungan nuklir penuh. Langkah ambisius ini sekaligus menjadi bagian penting dalam strategi “Defense Seoul 2030”, sebuah rencana jangka panjang yang diumumkan pada Maret 2024 untuk memperkuat kesiapsiagaan menghadapi ancaman perang modern.
“Ancaman masa kini berbeda dari masa lalu. Proyek ini kami luncurkan untuk memperluas fungsi tempat perlindungan sipil dan meningkatkan sistem keamanan warga Seoul,” ujar salah satu pejabat kota.
Pembangunan bunker ini juga dipandang sebagai respons terhadap ketegangan militer yang meningkat di Semenanjung Korea, terutama akibat uji coba senjata dari Korea Utara, serta pengaruh konflik global seperti perang Rusia–Ukraina.
2.000 Pekerja Bandara di Korea Selatan Mogok Kerja, Apa Penyebabnya?
Menurut laporan, sekitar 2.000 pekerja, termasuk petugas kebersihan, pengatur lalu lintas udara, pemadam kebakaran, teknisi, dan operator terminal, mengikuti aksi mogok
VIVA.co.id
2 Oktober 2025