Kepsek SMAN 1 Cimarga Dinonaktifkan Gegara Tampar Siswa Merokok

5 hours ago 5

Selasa, 14 Oktober 2025 - 18:47 WIB

Banten, VIVA – Kegiatan belajar mengajar (KBM) di SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten sempat terganggu setelah ratusan siswa melakukan aksi mogok. Aksi ini dipicu oleh dugaan kekerasan yang dilakukan kepala sekolah terhadap salah satu murid.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten, Adang Abdurrahman, menyampaikan bahwa pihaknya telah menonaktifkan Kepala SMAN 1 Cimarga untuk sementara waktu. Langkah ini diambil guna meredakan ketegangan sekaligus memulihkan suasana belajar di sekolah.

“Kami berharap besok, Rabu (15 Oktober 2025), semua siswa bisa kembali melaksanakan KBM seperti biasa di sekolah,” ujar Adang saat meninjau langsung SMAN 1 Cimarga, Selasa, 14 Oktober 2025, dikutip dari Antara.

Viral Kepala Sekolah Diduga Menampar Siswa yang Ketahuan Merokok

Photo :

Tangkapan Layar Instagram @fakta.indo

Adang menegaskan, prioritas utama Dindikbud Banten saat ini adalah memastikan siswa dapat kembali mengikuti pembelajaran dengan normal, terutama bagi kelas XII yang sedang mempersiapkan diri menghadapi ujian masuk perguruan tinggi.

Kasus ini berawal dari aksi mogok belajar pada Senin 13 Oktober 2025, ketika ratusan siswa menuntut kejelasan atas dugaan tindakan kekerasan oleh Kepala Sekolah, Dini Fitria.

Dini disebut menampar seorang siswa kelas XII bernama Indra Lutfiana Putra (17) karena kedapatan merokok di lingkungan sekolah.

Meski kepala sekolah telah dinonaktifkan, proses pembelajaran di SMAN 1 Cimarga tetap berjalan secara daring.

“Sejak Senin, KBM dilakukan online sesuai jadwal masing-masing mata pelajaran,” jelas salah satu guru, Yuyun.

Ketua Komite Sekolah, Kosim Ansori, turut menyatakan keprihatinan atas insiden ini. Ia mengungkapkan bahwa pihak komite sudah berkoordinasi dengan orang tua siswa agar anak-anak segera kembali belajar.

“Kami bersama Dindikbud Banten, orang tua siswa, dan pihak sekolah terus berupaya menyelesaikan masalah ini. Kepala sekolah sudah dinonaktifkan, sekarang saatnya anak-anak fokus kembali belajar,” ujar Kosim.